Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 29 September 2022 | 10:12 WIB
Pertemuan Prabowo dan Muhaimin, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJatim.id - Menjelang Pilpres 2024, sejumlah relawan tokoh politik terus bermunculan. Kali ini relawan dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Relawan GEMPITA (Gerakan Muhaimin Presiden Kita) ini mendorong terbentuknya koalisi Antara Gerindra-PKB-PDIP dengan mengusung Prabowo - Muhaimin sebagai bakal capres dan cawapres.

Jubir Relawan GEMPITA Robah Nalayudha mengatakan, bila tiga partai ini berkoalisi maka langkah Prabowo Subianto dan Cak Imin di Pilpres bakalan mulus.

Bahkan Ia berandai-andai, bila dorongan koalisi itu terwujud maka koalisinya bisa saja bernama: "Kebangkitan Perjuangan Indonesia Raya".

Baca Juga: Melanie Subono Soroti Postingan Puan Maharani yang Makan di Warung Pecel: Hai Rakyat Tiri Tersayang

Ia melanjutkan, dorongan ini tidak main-main. Bila pasangan Prabowo-Cak Imin mendapat tambahan dukungan PDIP, maka peluang menang di Pilpres 2024 nanti sangat besar. Bahkan bisa jadi menang mutlak.

Ia pun membeberkan analisis sederhana. Perolehan suara 3 partai tersebut di pemilu 2019, lalu jumlah kursi DPR RI saat ini serta tingginya perolehan survei, cukup menjadi gambaran dasar menganalisis pasangan ini.

"Pasangan Prabowo-Muhaimin dengan dukungan PKB-Gerindra saja di beberapa survei dan simulasi berada di posisi teratas, apalagi bila PDI-P sepakat bergabung koalisi PKB-Gerindra," katanya, Rabu (29/09/2022).

"Maka ibarat mesin mobil balap yang kencang masih ditambahi NOS, akan makin kencang dan tak terkejar," kata Robah menambahkan.

Pertimbangan lain, berkaca dari Pilpres 2019, kemenangan Jokowi-Ma'ruf sebagian disumbang suara dari Nahdliyin. Oleh sebab itu, pada Pilpres 2024 nanti Cak Imin akan menjadi penentu kemenangan dengan basis dukungan suara Nahdliyin ini.

Baca Juga: Indonesia Dihadapkan Krisis Pangan hingga Energi, Cak Imin Ragu Dua Tahun ke Depan Bisa Bertahan

Basis pemilih solid dari Nahdliyin serta dukungan kuat dari para kiai, santri dan tokoh NU ini sejauh ini masih sangat besar di belakang cucu dari pendiri NU tersebut.

Lihat saja survei ARCI pada 5-16 September 2022 di Jawa Timur ( Jatim ). PKB masih nomor wahid dengan elektabilitas tertinggi 16,8 persen. Hal ini menjadi tanda bahwa mesin politik PKB dan Cak Imin sangat efektif.

"Tidak mustahil koalisi 3 partai ini mewakili kalangan militer, Ulama-Santri dan Wong Cilik akan mampu wujudkan Indonesia kedepan Adil, Makmur Sejahtera," kata Robbah.

Bersatunya PDIP dalam Koalisi PKB-Gerindra sangat masuk akal. Ini seperti disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu saat bertemu Cak Imin.

Pertemuan itu sendiri diawali dengan ziarah ke makam Ayahanda Puan, Taufiq Kiemas di TMP Kalibata. Saat itu Puan menuturkan, pertemuan tersebut merupakan pijakan bahwa PDIP dan PKB akan mencoba kebersamaan yang sama dalam membangun bangsa.

"Pertemuan ini adalah merupakan suatu pijakan momentum bahwa kami menyepakati ke depannya akan mencoba mencari kebersamaan yang sama sehingga memang bisa membangun bangsa dan negara bersama-sama," katanya, Minggu (26/09/2022).

Selain itu, Puan juga membuka kemungkinan partainya bergabung dengan koalisi PKB dan Partai Gerindra pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sebab, menurut dia, pertemuan dengan Cak Imin itu sudah menjadi salah satu sinyal politik.

"Ya mungkin saja, enggak ada yang enggak mungkin dalam politik. Ini bisa ketemu begini aja sudah satu sinyal bahwa kemudian kemungkinan ke depannya itu ada dinamika-dinamika lain," kata Puan.

Load More