SuaraJatim.id - Diduga ada pembangkangan anggota dalam penanganan suporter dalam tragedi di Kanjuruhan Malang. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat tidak pernah menginstruksikan penembakan gas air mata kepada anggotanya.
Apalagi penembakan dilakukan ke arah tribun penonton. Hal ini disampaikan Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudanto, Selasa (4/10/2022) siang dalam konferensi pers di Media Center Polres Malang.
"Tidak ada instruksi dari Kapolres Malang untuk menembakkan gas air mata. Karena saat itu Kapolres sedang mengamankan pemain Persebaya yang masuk Baracuda," ujarnya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
"Sementara di dalam stadion atau lapangan, ada tembakan gas air mata. Ini yang masih kita dalami siapa orangnya yang menginstruksikan atau ada anggota yang tidak patuh instruksi," tuturnya.
Albertus menambahkan, pada saat apel pasukan 5 jam sebelum pertandingan, polisi sudah melakukan langkah preventif atau pencegahan.
"Upaya pencegahan itu salah satunya tidak boleh menembakkan gas air mata. Itu ada rekamannya, masih kita dalami," ujar Albertus.
Menurut melanjutkan, potensi kericuhan sudah ada dan tercium intelijen Polres Malang. Sehingga, Polres Malang sudah menganalisa dan meminta jam pertandingan Arema versus Persebaya untuk dimajukan pada sore hari.
"Polres Malang melalui intelijen sudah menganalisa, bahwa ada potensi itu, kemudian berkirim surat memohon supaya pertandingan digelar sore hari. Tetapi PT Liga Indonesia, bersikukuh jam laga tetap karena sudah terikat hak siar," ungkap Albertus dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Dia juga menjaskan, tidak ada perintah dari Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat untuk mengurai massa menggunakan tembakan gas air mata. Karena pada saat kejadian, Ferli berada di area luar untuk mengamankan para pemain Persebaya yang akan meninggalkan stadion menggunakan mobil Baracuda Brimob.
Baca Juga: Kupas Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Apa Saja Langkah yang Sudah Dilakukan Pemerintah?
Tak ada penjelasan kenapa pintu tertutup
Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudanto, mengungkapkan kondisi yang terjadi saat tragedi Kanjuruhan. Salah satunya, soal terkuncinya pintu keluar Stadion Kanjuruhan saat terjadi kepanikan akibat tembakan gas air mata.
"Kami belum memperoleh penjelasan resmi siapa orangnya yang mengunci pintu keluar Stadion ketika itu. Tapi memang benar, ada, pintu terkunci," kata Albertus.
Albertus menjelaskan terdapat 12 pintu di Stadion Kanjuruhan. Dua pintu di antaranya merupakan pintu ukuran besar.
"Ada pintu yang terkunci itu sehingga penonton tertumpuk," ungkap Albertus.
Lalu siapa pemegang kunci? Albertus belum bisa memberikan keterangan.
"Kami belum ke arah sana, tapi secara logika yang pegang kunci adalah Panpel Arema. Tidak mungkin polisi memegang kunci. Tetapi kepastianya membutuhkan pendalaman lagi sebetulnya siapa yang memegang kunci itu," ujarnya.
Albertus menjelaskan, di stadion manapun, pintu selalu dibuka ketika mendekati waktu pertandingan berakhir. Tepatnya 15 menit sebelumnya untuk memberikan kesempatan bagi penonton yang ingin keluar lebih ulu.
"Jadi ini ada dua kejadian. Yang di luar stadion pemain Persebaya yang mau dibawa ke luar terhambat. Sementara yang di dalam ada masalah yang kemudian muncullah tembakan gas air mata itu," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
-
Ibu Polisi Korban Penembakan di Way Kanan Minta Keadilan: Pelaku Harus Dihukum Seberat-beratnya!
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
TOK! Eks Kanit Resmob Polres Jaksel Dipecat Buntut Kasus Pemerasan Bos Prodia, AKBP Gogo Demosi 8 Tahun
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
Terkini
-
Heboh Es Krim Beralkohol Dijual di Stan Mall Surabaya
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar