SuaraJatim.id - Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing, memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim. Di sana, ia memberikan keterangan sebagai saksi dalam tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan 132 supporter Arema FC.
Sekitar 14.32 Wib ia keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Tidak banyak pertanyaan yang diberikan penyidik kepadanya. Hanya 29 pertanyaan saja. "Pemeriksaan saya sudah selesai," katanya saat ditemui di depan gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (12/10/2022).
Saat pemeriksaan itu, penyidik mempertanyakan seputar Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Haris juga sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jatim sehari sebelumnya. Dengan memberikan 123 pertanyaan.
"Penyidik ingin konfirmasi apakah ia (Haris) dulunya pernah dihukum?," ungkapnya. Pun ia menceritakan jika 2010 lalu, Komdis PSSI pernah menghukum Haris. Hanya saja ia tidak mengetahui kelanjutan kasus tersebut. Sebab ketika itu, dirinya belum bertugas di Komdis PSSI.
"Kasus yang dibuat oleh Haris adalah penyuapan terhadap Komdis PSSI dan membuat berita yang tidak benar. Ia dihukum untuk tidak boleh beraktivitas di sepak bola. Waktu itu saya masih aktif di satuan kepolisian," ungkapnya.
Pun terkait penemuan botol yang diduga bekas minuman keras (miras) yang dibawa oleh Aremania (supporter Arema FC), ia membantah jika dirinya yang pertama kali menemukan. Labfor Polda Jatim yang temukan pertama kali semua botol tersebut.
"Tapi saya melihat botol-botolnya. Tapi, saat labfor menemukan semua botol itu, saya pas lagi ada di lokasi (Stadion Kanjuruhan Malang). Bukan saya yang temukan. Jadi, jangan tanyakan ke saya. Tanyakan saja ke labfor," tegasnya.
Tapi ia memastikan jika botol kosong itu, bermerk minuman keras. "Saya waktu itu ada di dalam gedung. Itu botol kosong. Tapi pokoknya botol merek minuman keras gitu lah ya," ungkapnya.
Malam sebelumnya (11/10/2022), usai Abdul Haris diperiksa sebagai tersangka, Taufik Hidayat, penasihat hukum Haris sudah membantah dengan tuduhan penemuan 46 botol yang diduga berisi miras oplosan tersebut.
Menurutnya, setiap penonton yang masuk pasti selalu diperiksa oleh petugas. Bahkan, semua pintu stadion ada polsek yang bertanggungjawab untuk menjaga. Serta, ada personel TNI juga yang membantu berjaga.
Sehingga, ia yakin tidak akan mungkin, penonton memasukkan minuman keras ke lapangan. "Pemeriksaannya sangat ketat. Semua barang bawaan penonton pasti diperiksa. Masing-masing polsek itu mengirim beberapa personel untuk menjaga pintu," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ada Korban Tragedi Kanjuruhan yang Keluarkan Busa dari Mulut, Komnas HAM Tunggu Hasil Uji Lab Gas Air Mata
-
Sebut Gas Air Mata di Stadion Tidak Mematikan, Polri Dinilai Cuma Ingin Bela Diri Lewat Pendapat Ahli
-
Stadion Kanjuruhan Akan Direnovasi, Pemkab Malang Ajukan Dana Rp 580 Miliar
-
Saling Lempar Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Agendakan Pemeriksaan PSSI, PT LIB dan Indosiar Besok
-
Komnas HAM Tegaskan Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia Dipicu karena Gas Air Mata Polisi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Malam Minggu Gak Bikin Kantong Kering, Ini Link DANA Kaget Buat Pacar Tersayang
-
Ngeri! Longsor 3 Kali Terjadi di Tulungagung, Akses Utama ke Trenggalek Tertutup
-
Cuma Modal Klik! Raih Cuan Rp 235 Ribu dari DANA Kaget, Ini Linknya
-
Keracunan Susu di Surabaya: 6 Siswa SD Dilarikan ke Puskesmas!
-
Pulau Jawa Tenggelam? Ini Penyebabnya