SuaraJatim.id - Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan sebanyak 115 kepala keluarga (KK) atau 315 jiwa mengungsi akibat banjir di Desa Purorejo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hujan deras yang mengguyur di Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari menyebabkan Sungai Glidik meluap, sehingga menggenangi rumah warga dan kawasan perkebunan di desa setempat, Senin (17/10) hingga Selasa.
"Warga yang rumahnya terendam banjir segera mengungsi ke sejumlah rumah warga yang aman dari banjir dengan titik pengungsian tersebar di beberapa lokasi," kata Joko Sambang di Lumajang, Selasa.
Menurutnya, titik pengungsian berada di rumah Eko yang merupakan Ketua RT 01 RW 07 Dusun Pasirejo dengan total pengungsi sebanyak 42 jiwa, kemudian di rumah Kasun Pasirejo sebanyak 52 jiwa.
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Sungai Curah Kobokan, Jalur Malang-Lumajang Tutup
"Pengungsian korban banjir juga tersebar di enam titik rumah warga di RT 02, RW 06 Dusun Pasirejo sebanyak 129 jiwa dan lima titik rumah warga di RT 01, RW 06 Dusun Pasirejo sebanyak 92 jiwa," tuturnya.
Selain di Desa Purorejo, banjir juga merendam rumah warga di Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari dengan jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 298 KK.
Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga melanda Desa Purorejo dengan jumlah tiga rumah warga yang terdampak yakni longsoran menimpa rumah Sanali, Sutris, dan Ponidi, sehingga ketiga korban sementara mengungsi ke rumah kerabatnya yang aman dari bencana alam.
Tanah longsor juga terjadi di Desa Pundungsari, Kecamatan Tempursari dan Desa Argosari, Kecamatan Senduro akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Lumajang.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lumajang. TRC BPBD Kabupaten Lumajang sampai saat ini masih melakukan asesmen lanjutan bersama perangkat desa," katanya.
Baca Juga: Masyarakat Banyuwangi, Jember dan Lumajang Diminta Waspada Ancaman Bencana Likuifaksi
Joko mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana alam terjadi sewaktu-waktu, terutama di sejumlah kecamatan yang rawan bencana di Lumajang.
Berita Terkait
-
Ricuh! Korban Banjir di Kebon Pala Saling Rebutan Sembako Gibran, Warga: Di Sini Sudah Biasa
-
Girang Dikasih Sembako, Begini Curhatan Emak-emak Korban Banjir di Kebon Pala Lihat Gibran Blusukan
-
Kali Ciliwung Meluap, Ratusan Rumah di Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter
-
Mobil Pernah Kerendem, Boy Thohir Ingin Gubernur Jakarta Baru Bisa Hilangkan Banjir
-
Tri Rismaharini Sebut Akan Tekan Anak Buah Ketika Menerima Penghargaan Agar Tak Puas Diri
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Cerita Detik-detik 5 Warga Pamekasan Meninggal Diduga Keracunan Gas Sumur
-
Tim Risma-Gus Hans Percaya Diri Jagoannya Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
-
Menang di Kampung Halaman, Emil Dardak Tak Sia-sia Pulang Sebelum Coblosan
-
Kronologi Truk Box Terbakar di Ngawi: Sopir Sempat dengar Suara 'Duks'
-
Khofifah-Emil Dardak Unggul Versi Hitung Cepat, Jokowi Beri Pesan Khusus