SuaraJatim.id - Efek Jokowi masih kuat mengatrol elektabilitas PDIP sampai saat ini. Kebijalan krusial yang diambil Jokowi biasanya diikuti persepsi positif pada partai berlambang kepala banteng itu.
Survei LSI Denny JA kemarin misalnya, menyatakan elektabilitas PDIP masih tertinggi 20,19 persen. Artinya, jika pemilu digelar hari ini PDIP kemungkinan besar bakal menang. Di bawah PDIP ada Golkar dengan 14,5 persen, lalu Gerindra dengan 9,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan elektabilitas partai penguasa parlemen tersebut. Pertama, karena faktor Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
"Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP" kata Ade dalam siaran persnya kemarin, Selasa (01/10/2022).
Baca Juga: Dewan Kolonel PDIP Johan Budi Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua BURT DPR RI
Alasan kedua mengapa PDIP unggul, lanjut dia, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden atau presiden tiga periode.
Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen, publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2 persen.
"Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," katanya menambahkan.
Di bawah PDIP, Golkar dan Gerindra, hasil survei LSI Denny JA justru meletakkan PKS di atas PKB dan PAN. PKS elektabilitasnya 8,3 persen, diikuti PKB dengan elektabilitas 5,9 persen. Posisi keenam diisi oleh Partai Demokrat dengan 5,4 persen.
Kemudian NasDem 3,9 persen, dan ada partai-partai lain seperti Perindo yang kemarin tidak lolos di parlemen ternyata sekarang ada peningkatan di sini sebesar 3 persen.
Sementara itu, ada beberapa partai lama, namun saat ini jumlah perolehan elektabilitasnya masih belum mencapai 4 persen, yakni PAN, PPP, dan Hanura. "Masih ada yang belum menjawab sebesar 21,6 persen," kata
Survei ini dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden. Metodologi sampling yang digunakan yakni multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar 2,9 persen.
Awal Oktober 2022 lalu, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil surveinya. Hasilnya mirip, elektabilitas PDIP juga tertinggi dibanding partai-partai kontestan Pemilu 2019 lalu.
Dalam siaran persnya, waktu itu Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas PDIP tertinggi setelah kenaikan harga BBM karena approval rating terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai pulih.
"PDIP paling diuntungkan kalau approval presiden mengalami recover," katanya waktu itu.
Dari data terakhir, elektabilitas PDIP berada di angka 26 persen, turun dibandingkan Agustus (26,6 persen), tapi masih lebih tinggi ketimbang Juni (24,5). Sedangkan, Jokowi mengumumkan kenaikan BBM pada 3 Juli 2022.
Pada 18 September lalu, Indikator Politik juga merilis bagaimana approval rating Jokowi sebenarnya anjlok sampai 10 persen akibat menaikkan harga BBM.
Akan tetapi, Burhanuddin menilai Jokowi pintar mengambil momen. "Presiden cerdik melakukan kebijakan yang tak populer saat approval rating sedang tinggi," kata Burhanuddin.
Berita Terkait
-
Hadir saat Semua Legislator PDIP Jalani Psikotes di Sekolah Partai, Megawati Beri Arahan Tertutup
-
PDIP Tunjuk Utut Adianto Jadi Ketua Fraksi di DPR RI, Anak Budi Gunawan Jadi Bendahara
-
Mahfud MD jadi 'Dosen Dadakan' di Sekolah Partai PDIP, Megawati, Hasto Kristiyanto hingga Tina Toon Diajari Ini
-
Hasil Rakernas V PDIP: Perintahkan Fraksi PDIP di DPR RI Desak Pemerintah Turunkan Biaya UKT
-
Puan Sebut Tak Ada Instruksi Gulirkan Hak Angket Ke Fraksi PDIP
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini