SuaraJatim.id - Kembali diperiksanya Mochamad Iriawan, atau yang biasa disapa Iwan Bule ini di Mapolda Jawa Timur (Jatim), malah membuat suporter Bonek Mania semakin ragu adanya pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Menurut perwakilan Bonek Mania, Husin Ghozali, menanggapi pemeriksaan Iwan Bule yang kedua kalinya, membuat dirinya mempertanyakan keseriusan para penyidik melakukan pengusutan terhadap Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga 135 nyawa melayang.
"Kami mempertanyakan keseriusan dari berbagai pihak untuk melakukan pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Kami melihat kasus ini hanya jalan di tempat," ujarnya pada SuaraJatim.id, Kamis (3/11/2022).
Alasan Husin mengatakan hal itu dikarenakan, hingga saat ini kepolisian masih hanya menetapkan 6 tersangka di Tragedi Kanjuruhan. Padahal, jika dilihat dari video-video yang beredar di media sosial dan video yang tersebar di beberapa WhatsApp grup, seharusnya cukup banyak penetapan tersangka.
"Dari beberapa pihak sudah ada penetapan tersangka, namun ada dua pihak yang sudah diperiksa, tapi tidak ada penetapan tersangka," jelas pria yang akrab disapa Cak Cong ini.
Menurut pantauan dari Husin dari berbagai video yang tersebar, dan juga beberapa komentar dari penasehat hukum tersangka, bahwa seharusnya ada penetapan tersangka lagi, di luar 6 tersangka yang sudah ada.
"Seharusnya ada tersangka lagi. Pastinya saya menyayangkan jika Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban cukup banyak, tapi tak ada perkembangan lagi," ucapnya.
Sedangkan soal Iwan Bule, Husin berharap jika Ketua Umum PSSI tersebut tau diri, mundur dari kursinya.
Tak hanya Ketua PSSI, semua tatanan atau pengurus PSSI yang masih menjabat, mundur juga, sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka adanya Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Dilakukan Sabtu Lusa, 250 Polisi Disiagakan
"Iwan Bule dan pengurus lainnya harus mundur. Karena itu sebagai bentuk pertanggungjawaban dari mereka dengan adanya tragedi tersebut," imbuhnya.
Tak hanya itu, dalam hal ini Husin juga berharap pada kepolisian bertindak tegas, dalam penetapan tersangka, entah itu dari PSSI ataupun dari suporter yang juga terlibat dalam tragedi atau kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan.
"Beberapa pihak harus bertanggungjawab. Ada dua yang harus dijadikan tersangka, yakni dari PSSI dan juga oknum suporter Aremania di Tragedi Kanjuruhan. Entah itu siapa, jangan tebang pilih," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Siapa D'Leanu Arts? Pemain Keturunan Gombong dalam Daftar Naturalisasi di Meja Yunus Nusi
-
Viral 7 Pemain Naturalisasi Tambahan, Ada 2 Nama yang Sudah Main di Klub Senior
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Penerus Thom Haye Sudah Dihubungi Agen PSSI, Siap Bela Timnas Indonesia?
-
Bisnis dan Kasus hingga Jadi Tersangka Korupsi Timah, Inilah Profil Hendry Lie
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya
-
Cari Smartphone Samsung yang Terbaru? Ini Rekomendasinya
-
BRI Dukung Penuh OPPO Run 2024, Ada Diskon hingga Cashback Menarik
-
Kosongkan Tribun Utara, Suporter Persik Bentangkan Spanduk 'Kick Politik for Football'