Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 06 November 2022 | 08:55 WIB
Banjir bandang di Trenggalek Jawa Timur [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Kemarin wilayah Banyuwangi yang diterjang banjir bandang, sekarang giliran Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ( Jatim ). Banjir bandang di Trenggalek ini kedua kalinya setelah bulan lalu kawasan itu juga terendam air bah.

Banjir ini terjadi pada Sabtu hingga Minggu (05-06/11/2022). Banjir bandang setinggi satu meter ini merendam ratusan rumah warga di tiga desa kawasan pesisir kabupaten tersebut. Tiga desa ini berada di Kecamatan Munjungan.

Banjir bandang ini terjadi akibat luapan air Sungai Bungur, Sentolo dan Sungai Tawing, setelah hujan lebat disertai angin mengguyur daerah itu.

Banjir kiriman dari wilayah pegunungan yang dipicu hujan deras menjadi semakin parah karena air laut sedang pasang. Akibatnya, aliran sungai menuju muara menjadi tidak lancar.

Baca Juga: Tragedi 80 Makam Tersapu Banjir di Banyuwangi, Tangis Ahli Waris Pecah

"Banjir mulai terjadi tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB dan berangsur surut pada pagi harinya," kata Camat Munjungan Yusuf Widharto, dikutip dari ANTARA, Minggu (06/11/2022).

Belum ada laporan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, Widharto mengatakan tim gabungan masih melakukan identifikasi di lapangan.

"Sementara ini kami belum ada laporan warga mengungsi. Untuk pastinya kami masih akan melakukan identifikasi di lapangan, termasuk semua aspek yang terdampak. Karena kejadiannya baru tadi malam, jadi masih dicek dan didata dulu di lapangan kondisinya seperti apa," katanya.

Banjir bandang ini merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Banjir serupa sebelumnya juga melanda wilayah Kecamatan Munjungan pada Jumat (4/11).

Pada kejadian pertama itu, sebanyak empat desa terdampak banjir dan longsor. Desa-desa yang terendam saat itu meliputi Desa Tawing, Bangun, Munjungan, dan Bendoroto.

Baca Juga: Pasca Banjir Kalibaru, Jalur Kereta Api Daops 9 Kembali Normal

Banjir yang merendam hampir seharian kala itu mengakibatkan konektivitas infrastruktur jembatan banyak yang terputus, selain ratusan rumah terendam hingga ribuan jiwa terdampak.

Infrastruktur jembatan yang rusak itu, di antaranya akses penghubung Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Watulimo. Jembatan di jalur antarkecamatan ini putus total.

Selain banjir, longsor juga sempat menutup akses jalan utama ke Munjungan melalui Kecamatan Kampak. Bencana itu sempat membuat warga Kecamatan Munjungan terancam terisolasi, karena akses keluar yang tersisa hanya bisa ditempuh melalui jalur Munjungan - Panggul dengan jarak tempuh memutar cukup jauh. Infrastruktur di jalur itu juga masih rusak parah.

Selain di wilayah Munjungan, banjir pada Jumat dini hari itu juga terjadi di Kecamatan Watulimo. Sebanyak empat desa terdampak, yakni Desa Tasikmadu, Sawahan, Prigi, dan Karanggandu.

Akibat yang ditimbulkan, di antaranya terputusnya jembatan satu-satunya penghubung antardusun di wilayah Desa Sawahan. Sebanyak 3.200 jiwa terisolasi, akhirnya warga membuat jembatan darurat dari bambu.

"Ada delapan desa dari dua kecamatan itu terdampak banjir pada Jumat lalu. Sementara untuk tadi malam ada tiga desa terdampak banjir di Kecamatan Munjungan meliputi Desa Munjungan, Tawing dan Masaran," katanya.

"Di Munjungan air Sungai Bungur meluap ke jalan hingga permukiman dengan ketinggian kurang lebih satu meter, Sungai Sentolo di Tawing juga sama dan sungai di Masaran, kondisinya juga sama meluap,” kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari.

Load More