Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 18 November 2022 | 13:00 WIB
Bencana longsor di Blitar Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Warga Desa Bululawang dan Pasur di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar Jawa Timur ( Jatim ) diminta berhati-hati. Jalur penghubung dua desa itu mengalami longsor sepanjang 100 meter.

Tanah yang longsor dan ambles itu sampai menutup aspal jalan raya. Sejauh ini, akses jalan tersebut dimanfaatkan warga untuk beraktivitas sehari-hari dan berangkat sekolah pelajar itu kini putus.

Warga Bululawang bernama Marsono, mengatakan kalau panjang jalan yang mengalami ambles dan longsor itu mencapai 100 meter lebih dengan tingkat kerusakan yang cukup parah. Bahkan, kini jalur tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

"Jalan yang ambles dan longsor itu sampai 100 meter lebih mas, jalur putus total mobil tidak bisa lewat sedang sepeda motor harus ekstra berhati-hati," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Puting Beliung Menerjang Permukiman Warga Blitar, Belasan Rumah Rusak

Amblesnya jalan desa Bululawang Kabupaten Blitar itu terjadi sejak beberapa pekan lalu. Dimana kondisi jalan ambles terus bertambah luasnya, akibat tanah yang labil dan tingginya intensitas hujan.

Akibat longsor dan Amblesnya jalan tersebut kini warga Pasur Kabupaten Blitar harus memutar arah yang lebih jauh hingga 4 kilometer lebih untuk mencapai sekolah atau desa terdekat yakni Desa Bakung Kabupaten Blitar. Meski demikian sejumlah warga tetap memilih melewati jalan yang ambles tersebut meski sangat membahayakan.

"Kalau yang takut lewat situ ya harus memutar lebih jauh mas lebih dari 4 kilometer dari sini, para pelajar itu yang mau sekolah di SMP Bakung ya harus memutar kalau enggak ya harus hati-hati, kadang ada beberapa warga yang berjaga di lokasi untuk membantu anak-anak melewati jalan ambles itu," ujarnya.

Jalan utama penghubung antara Desa Bululawang dengan Pasur Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar mengalami ambles dan longsor.
Kedalaman jalan yang ambles sendiri dibeberapa titik mencapai setengah meter. Kondisi itu bahkan bisa lebih parah karena kondisi tanah yang terus bergerak karena labil.

Warga sendiri sebelumnya telah meminta bantuan ke pemerintah kabupaten Blitar dan dinas terkait untuk membuatkan jalur alternatif. Namun hingga kini warga belum mendapatkan apa yang diinginkannya.

Baca Juga: Warga Binangun Blitar Geger, Janda Sebatang Kara Ditemukan Membusuk Dalam Rumah

"Beberapa waktu lalu saat ibu Bupati ke Bakung itu sudah warga sampaikan bahwa kami minta dibuat jalur alternatif karena ini kan akses utama, tapi ya gimana mas sampai sekarang realisasinya belum ada, kita gak minta jalan yang bagus, cukup jalur sementara kasihan anak-anak yang mau sekolah mas," imbuhnya

Warga bersama TNI juga telah melakukan kerja bakti untuk melakukan pembersihan material longsor yang menutup jalan. TNI dan warga juga telah menutup lokasi jalan ambles dengan kayu atau bambu.

Meski demikian karena kondisi tanah yang labil, balok-balok kayu tersebut juga sering kali ikut terbawa material amblesan tanah.

"Kemarin kita dibantu anggota TNI sudah melakukan pembersihan material longsor dan menutup jalan ambles dengan bambu maupun kayu, tapi ya gitu mas sering rusak kembali karena tanah terus gerak," katanya.

Beberapa warga juga berjaga di lokasi jalan ambles untuk membantu masyarakat dan pelajar yang nekat melewati jalan tersebut. Hal itu dilakukan warga akan tidak timbul kecelakaan atau korban jiwa akibat melewati jalan yang ambles dan rawan longsor.

Kini warga hanya bisa berharap Pemerintah Kabupaten Blitar agar segera membuat jalur alternatif sementara. Sehingga masyarakat tidak lagi perlu melewati jalan yang ambles dan membahayakan.

Load More