SuaraJatim.id - Koarmada II kembali memberangkatkan personel ke Lebanon. Ada 119 personel yang dikirim dalam misi perdamaian dunia itu. Mereka diberangkatkan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisepo-368.
Mereka tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-N/UNFIL. Kapal jenis korvet sigma batch II itu akan menjalankan misinya selama satu tahun. Untuk sampai ke Lebanon, kapal buatan Belanda itu akan menempuh perjalanan 6.611 nautical mile (NM).
Panglima Koarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat mengatakan, kapal yang dibuat pada 2006 itu sudah tiga kali menjalankan penugasan perdamaian di Lebanon. Pertama kali dilakukan pada 2010 sebagai satgas MTF TNI XXVIII-B. Lalu, kembali menjalankan misi yang serupa di 2014.
Kali ini, satuan itu kembali mengirimkan personel untuk misi perdamaian berkolaborasi dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Penugasan itu akan dilakukan selama satu tahun.
Baca Juga: Amankan KTT G20 di Bali, TNI AL Siapkan 12 Kapal Perang
"Dari Surabaya ke Lebanon akan menempuh waktu 19 hari. Empat hari berada di perairan dalam negeri. Sisanya, di perairan luar negeri. Serta akan melintasi delapan daerah," kata jendral bintang dua itu, saat melepas satgas TNI AL, di pangkalan Koarmada II, Jumat 25 November 2022.
Dalam menjalani tugas, personel Jalesveva Jayamahe itu, tidak hanya menjalankan tugas diplomasi militer saja. Mereka akan melaksanakan kegiatan lainnya. Seperti Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan melaksanakan pengawasan maritim di Area of Maritime Operation (AMO).
Lalu melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan Lebanese Armed Force Navy (LAF-Navy). Itu dilakukan agar para satgas itu dapat menjaga wilayah laut teritorial secara mandiri. Melakukan hailing seluruh kapal yang akan keluar atau masuk di wilayah teritorial. Serta kegiatan lainnya.
"Keberangkatan satgas MTF kali ini, merupakan bentuk kepercayaan pimpinan kepada prajurit Jalasena dalam mengemban misi perdamaian," ujarnya.
"Baik sebagai duta TNI dan duta bangsa. Tentu untuk memperkokoh hubungan diplomasi antara Indonesia dan negara-negara sahabat," ucap mantan ajudan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Penugasan itu juga sebagai implementasi perintah dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia
Berita Terkait
-
Mulai Dipensiunkan, Ini Spesifikasi Kapal Tempur Kondor II-class TNI-AL
-
Kapolri Lepas 140 Personel Satgas FPU 5 Minusca Ke Afrika Tengah
-
Presiden Jokowi Akhiri Rangkaian Lawatan, Fokus pada Krisis Pangan dan Misi Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Jokowi Masih Lancarkan Misi Perdamaian, Wapres Ma'ruf: Mudah-Mudahan Bapak Presiden Berhasil
-
Lanjutkan Misi Perdamaian, Jokowi Kini 'Terbang' ke Rusia untuk Temui Putin
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil