Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 26 November 2022 | 12:15 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berpidato dalam acara Nusantara Bersatu : Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym].

SuaraJatim.id - Kurang lebih setahun lagi Pilres 2024 digelar. Sejumlah nama tokoh mencuat, disebut-sebut cocok mencalonkan diri menggantikan Jokowi sebagai Presiden RI, bahkan ada yang sudah dideklarasikan maju capres,

Nama-nama tokoh itu misalnya Prabowo Subianto (Ketum Gerindra yang juga Menhan), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Puan Maharani (Ketua DPR RI) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jabar), lalu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Nama-nama elite politik itu populer di sejumlah survei, pemberitaan, ramai di media sosial dan paling sering muncul di baliho-baliho pinggir jalan. Ada lagi Nama Erick Thohir (Menteri BUMN), Sandiaga Uno (Menparekraf), Airlangga Hartanto (Ketum Golkar dan Menteri Perdagangan) kemudian Muhaimin Iskandar (Ketum PKB).

Setap orang pasti memiliki pandangan sendiri siapa di antara nama-nama itu yang cocok memimpin negeri ini. Lalu bagaimana dengan Presiden Jokowi, siapa sosok pemimpin yang cocok menggantikannya?

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Jokowi: Jangan Hanya Karena Kepentingan Politik Lupa Jaga Keberlanjutan Pembangunan

Jokowi belum pernah secara terang-terangan mendukung salah satu nama menjadi capres. Meskipun begitu, Ia berulangkali memberikan nasihat kepada masyarakat, termasuk para relawannya tentang sosok sepeti apa yang cocok menggantikan dirinya memimpin negeri ini.

Misalnya ketika menghadiri acara silaturahmi nasional "Nusantara Bersatu" yang digelar oleh gabungan Relawan Jokowi dari berbagai elemen di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, hari ini, Sabtu (26/11/2022).

"Dalam mencari pemimpin ke depan, pemimpin seperti apa yang kita cari? Hati-hati saya titip hati-hati, pilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang ngerti apa yang dirasakan oleh rakyat," kata Jokowi saat memberikan sambutan.

Selain mengerti apa yang dirasakan rakyat, Jokowi mengingatkan agar mencari pemimpin yang tahu apa yang dibutuhkan oleh rakyat.

Ia mengingatkan pula agar masyarakat mencari sosok pemimpin yang tidak hanya memimpin Indonesia dengan duduk manis di istana, melainkan pemimpin yang senang dan mau turun ke bawah, serta mau merasakan keringat rakyat.

Baca Juga: Ingatkan Pemimpin yang Memikirkan Rakyat, Presiden Jokowi Singgung Rambut Putih, Ganjar Pranowo?

"Jangan sampai kita memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya duduk di istana yang AC-nya dingin, jangan sampai saya ulang, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di istana yang AC-nya sangat dingin," ujarnya.

Ia pun menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat juga bisa tampak dari penampilan atau perawakan wajahnya, seperti mempunyai banyak kerutan hingga berambut putih.

"Kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua. Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya," tuturnya.

Ia lantas berkata dengan setengah berkelakar, "Kalau wajahnya 'cling' bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati".

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan agar masyarakat mencari sosok pemimpin ke depan yang mengerti mengenai keberagaman Indonesia. Di mana Indonesia, kata Jokowi, memiliki ribuan suku dan bahasa daerah yang berbeda berikut pemeluk agama yang berbeda-beda pula.

"Yang paling penting mengelola sebuah negara besar seperti Indonesia, pemimpinnya seperti apa? Pemimpin Indonesia, memimpin Indonesia, itu harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia karena kita ini macam-macam karena kita ini beragam berbeda-beda semuanya," katanya.

Sebelumnya, Jokowi tiba di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sekitar pukul 8.15 WIB dalam rangka menghadiri rangkaian kegiatan Nusantara Bersatu.

Pantauan ANTARA di Jakarta, Sabtu, kepala negara tiba di Stadion GBK menggunakan kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Ia kemudian berjalan menuju panggung dengan didampingi oleh Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf selaku Ketua Panitia kegiatan Nusantara Bersatu dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid selaku Ketua Steering Committee (SC) kegiatan Nusantara Bersatu.

Load More