Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 03 Januari 2023 | 12:42 WIB
Bupati Blitar memutasi ratusan ASN di pemkab setempat [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Masalah sepele tapi membuat gaduh luar biasa lingkungan Pemkab Blitar. Sampai-sampai Wakil Bupati Rahmat Santoso mengancam mundur dari kursi jabatannya.

Penyebabnya adalah mutasi pegawai. Kebetulan ajudan dari Venina Pusvitasari Santoso, istri dari Rahmat Santoso, kena mutasi sehingga harus dipindah. Akan tetapi hal itu membuat Venina kecewa hingga mundur dari posisi Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK).

Ajudan istri wakil bupati ini bernama Riana. Riana masuk dalam 640 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimutasi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah. Pemindahan tugas Riana itu membuat Rahmat dan istrinya kecewa berat.

Bahkan belakangan Rahmat mengancam mengundurkan diri dari posisinya sebagai wakil bupati jika Riana tidak dikembalikan ke posisi semula sebagai ajudan Istrinya.

Baca Juga: Kecelakaan di Pintu Tol Waru Gunung Saat Hendak Tugas ke Papua, Tiga Anggota TNI Alami Luka Memar dan Sobek

"Kalau sampai nggak balik hari ini aku mundur. Buat saya enggak ada perlunya (mutasi). Kalau enggak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat melalui sambungan telepon, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (3/1/2022).

Rahmat menilai apa yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sudah di luar batas. Sebab dalam pemindahan Riana yang merupakan ajudan Venina, Rahmat mengaku tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya.

Rahmat merasa tindakan tersebut tidak menghargai dirinya sebagai Wabup Blitar.

"Saya tidak pernah ikut campur soal yang lain-lain tapi BKD sudah di luar batas. Riana itu ikut aku, kemudian tanpa pemberitahuan dipindah. Saya Wakil Bupati lho, masak saya kalah sama Fikri sama Biyan," ujarnya.

Rahmat pun menegaskan dia tidak pernah kecewa terkait kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar. Tetapi dalam kebijakan mutasi ini, dia kecewa karena tidak pernah diberitahu.

Baca Juga: Kembali Periksa Wabup Blitar, KPK Telisik Adanya Pihak-pihak yang Beli Aset dari Pencucian Uang Urus Perkara di MA

Selama ini, kata Rahmat, Riana telah bekerja dengan baik sebagai ajudan istrinya. Dia tidak mau Riana dipindah ke posisi yang lain.

"Saya tidak pernah kecewa dengan yang lain-lain tapi ajudan istri saya tahu-tahu dipindah dan tidak pernah membicarakan dengan saya dulu, tahu-tahu digeser. Padahal Riana tidak mau digeser, dan itu sebetulnya masalah sepele," kata Rahmat.

Di akhir percakapan, Rahmat juga mengungkankan sang istri telah mengundurkan diri sebagai ketua TP-PKK Kabupaten Blitar. Belum diketahui pasti mengenai apa alasan Venina Santoso tersebut mundur dari jabatannya.

Sementara itu Bupati Blitar Rini Syarifah menjelaskan mutasi jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar ini merupakan hal yang biasa. Rini menerangkan mutasi ini sudah sesuai dengan prosedur dan persetujuan dari KAASN.

"Nunggu persetujuan KAASN dulunya jadi semua itu tidak semata-mata kita yang memberikan pengisian jabatan tapi yang melewati prosedur jabatan," ujarnya.

Selain itu, proses mutasi jabatan ini juga sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan seluruh pihak. Mulai dari Sekda Kabupaten hingga Inspektorat.

"Ini sudah kami diskusikan lama dengan seluruh pejabat ada Pak Sekda, Inspektorat. Ini saya rasa hal biasa, mutasi jabatan di pemerintahan daerah," ujarnya.

Rini berharap semua pihak bisa menerima menjalankan tugas barunya dengan sungguh-sungguh. Sehingga pelayanan publik di Kabupaten Blitar bisa lebih baik lagi.

Load More