SuaraJatim.id - Pupuk subsidi masih menjadi permasalahan petani. Jumlahnya yang sangat terbatas, kerap kali mengikat leher petani. Sebab, mereka harus membeli pupuk non-subsidi dengan harga yang jauh lebih mahal. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk mereka.
Seperti yang dialami oleh Suwardi, petani di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Di 2022 lalu, jatah pupuk subsidi yang ia dapatkan hanya 200 kilogram. Padahal, kebutuhan satu hektar lahan pertaniannya sebanyak 500 kilogram.
“Karena kurang, jadi kami harus beli pupuk non-subsidi. Harganya sangat mahal sekali. 1 kwintal harganya Rp 1,1 juta. Jadi, setiap kali musim tanam, saya harus nambah pupuk,” kata Suwardi, Rabu, 11 Januari 2023.
Sementara, ketua kelompok tani Sumber Maler 3 ini memiliki dua hektar sawah. Artinya, kebutuhan pupuknya sebanyak 1 ton. Dirinya pun harus mengeluarkan uang sebesar Rp 6,6 juta untuk pembelian pupuk non-subsidi.
Baca Juga: Hotman Paris Bagikan Press Release Kawal Venna Melinda ke Polda Jatim, Warganet: Mantap Bang
Di kelompok tani yang dipimpinnya itu, memiliki 18 hektar tanah. Dikelolah oleh beberapa petani. Sementara, di desa Pagerngumbuk, terdapat tiga kelompok tani. Dua kelompok tani lainnya, memiliki kisaran luas lahan sebesar 30 hektar.
Sementara itu, Sub Koordinator Pupuk, Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Setianti menjelaskan, kuota alokasi pupuk subsidi sebenarnya ditentukan oleh Kementerian Pertanian. Itu diberikan menyesuaikan permintaan dari petani.
“Sebenarnya dari Dinas Pertanian kabupaten/kota yang mengajukan itu. Dilakukan menggunakan aplikasi. Bahkan, kebutuhan itu diajukan dari petani melalui petugas yang ditunjuk. Dimasukkan ke website dan itu langsung ke kementerian,” ucapnya.
Hanya saja, dalam aplikasi itu sudah ada aturan-aturan siapa saja yang berhak mendapatkan pupuk subsidi. Seperti, memiliki maksimal dua hektar lahan. Aplikasi itu juga hanya membaca satu nomor induk kependudukan (NIK).
“Sehingga, pemilik NIK yang telah meningga, otomatis terhapus. Atau, ada juga yang terbaca memiliki lahan di tempat lain. Tetapi, namanya aplikasi kan kadang eror. Sehingga, banyak yang akhirnya tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi,” terangnya.
Baca Juga: Diperiksa Polisi Terkait KDRT, Venna Melinda Bakal Didampingi Hotman Paris
Setiap tahun pun, kuota pupuk Jatim selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Di 2021 misalnya, kuota pupuk padat yang diberikan Kementerian Pertanian sebanyak 2,3 juta ton. Sedangkan pupuk cair sebanyak 177.609 liter.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton, Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan
-
Jadwal Pemutakhiran e-RDKK Resmi Keluar, Jangan Ketinggalan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global