
SuaraJatim.id - Sidang perdana Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang digelar hari ini, Senin (16/01/2023) di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Pantauan di lokasi, PN saat ini ramai keluarga korban.
Di sisi lain, pengadilan di Jalan Arjuno Surabaya itu juga dijaga oleh ratusan petugas kepolisian. Keluarga korban juga nampak hadir di pengadilan, salah satunya orangtua dari Tole.
"Saya berangkat sendirian, sampai sini jam 09.15, kebetulan ada keluarga di Dupak," ujar Rini Hanifah, ibu dari salah satu korban tewas di Kanjuruhan Malang, yang bernama Agus Riansyah.
Hanifah datang dari Pasuruan, guna menuntut keadilan atas tewasnya Tole, dalam Tragedi Kanjuruhan Berdarah pada 1 Oktober 2022 lalu saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung.
"Saya datang ke sini untuk menuntut keadilan anak saya, anak saya meninggal secara tragis, dibantai secara biadab, anak saya itu nonton bola, bukan anarkis, anak saya cari hiburan di sana, bukan demo-demo, terus dibantai kayak hewan, gimana orang tua, dia berangkatnya pamit sehat, pulang mayat," ujarnya.
Dia sempat menceritakan, jika Tole waktu itu berangkat beserta teman-temannya, dan sempat berpamitan untuk menonton sepakbola Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Kanjuruhan.
"Kita minta keadilan, minta hukuman seadil-adilnya, karena 135 korban itu nonton bola, bukan demo. Anak kami itu tidak demo, cuma nonton hiburan, kenapa kok dibantai sekejam itu," ungkapnya.
"135 itu bukan cuma angka lho ya, itu nyawa, nyawa yang tak berdosa, nyawa yang tak ngerti ini-itu, kenapa kok dibantai pak, seandainya itu anak bapak gimana," imbuhnya.
Dipindahnya tempat sidang di PN Surabaya, juga membuat keluarga korban keberatan, mereka menolak dan sempat mempertanyakan kenapa diadakan di Surabaya.
Baca Juga: Gegana Turun Tangan Jelang Sidang Kasus Tragedi Kanjuruhan di PN Surabaya
"Tidak setuju, ya kan jauh, sangat jauh dari Malang, sudah meminta sidang di Malang, ini jadi tanda tanya buat saya," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Masuk 2023, Pemkot Surabaya Siap dengan Terobosan dan Inovasi untuk Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia
-
Gegana Turun Tangan Jelang Sidang Kasus Tragedi Kanjuruhan di PN Surabaya
-
Hormati Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Usulkan 1 Oktober Jadi Hari Libur Sepak Bola Nasional
-
Aremania Dilarang ke Surabaya, Humas PN: Karena Bonek Sejak 1960 Bermusuhan..
-
4 Peristiwa Warnai Sidang Tragedi Kanjuruhan di PN Surabaya Hari Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 3 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Mei: Klaim Permata dan Pemain OVR 107 Gratis
- Mauro Zijlstra: Proses Naturalisasi Timnas Indonesia Berjalan, Lagi Urus Paspor
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
PAD Tembus Target, Tapi Ada Beri Catatan dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim
-
Pakar Siber AS Kunjungi IKADO Surabaya, Bongkar Rahasia Keamanan Infrastruktur Digital
-
Demi Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Khofifah Siapkan Asrama bagi Mahasiswa ITS Jalur KIP Kuliah
-
Jangan Asal Teriak, Guru Besar Unair Sampaikan Cara Berpendapat dengan Bertanggung Jawab
-
Berdedikasi dalam Pembangunan, Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Leading Women Awards 2025