SuaraJatim.id - Jelang upacara menjelang Hari Raya Nyepi, Melasti, puluhan ibu-ibu mempersiapkan sesajen guna upacara Melasti di Pura Agung Jagat Karana, Jalan Ikan Lumba-lumba Kecamatan Krembangan Surabaya.
Para ibu yang biasa disebut para Srati ini, sejak hari Minggu (12/3/2023) kemarin, sudah mempersiapkan sesajen guna pelaksanaan upacara Melasti.
"Persiapan pertama sebelum Nyepi itu Melasti, setelah itu dua hari lagi Sawur ke Sange, Sawur Agung yang nantinya dilaksanakan di Niste Mandale di parkiran itu. Untuk Melasti nya dilaksanakan di Pantai Mentari Kenjeran pada tanggal 19 Maret pagi hari," ujar Kabid Sesajen Pura Agung Jagat Karana, Putu Murni Sudirman, Selasa (14/3/2023).
Hari raya Nyepi sendiri mempunyai rangkaian cukup panjang, diantaranya persiapan untuk sesajen atau biasa disebut Ngayah, Melasti, hingga pada puncaknya adalah Hari Raya Nyepi.
Baca Juga: Jangan Terlena Tren Positif, Arthur Irawan Ajak Persik Fokus Hadapi Persebaya
"Sebelumnya itu ada persiapan-persiapan yang lain, misalnya ada pembuatan sesajen, yang akan dipakai pada tanggal 19 sampai dengan 21 nantinya," ujarnya.
"Sejak hari Minggu kemarin, ibu-ibu dari masing-masing Kecamatan, masing-masing sektor, datang. Namanya Ngayah, Ngayah itu datang ke Pura untuk membuat sesajen secara bergantian, dan itu dilakukan setiap hari, selama 1 mingguan," imbuhnya.
Ngayah sendiri dilakukan cukup lama, karena memang sesajen yang digunakan sangat banyak di Melasti dan juga Hari Raya Nyepi nantinya.
"Mulai dari sesajen hingga perlengkapan lainnya, kita kerjakan di sini oleh ibu-ibu Srati. Ibu Srati ini sebutan dari ibu tukang sajen. Sesajen yang dibuat banyak, untuk Melasti cukup banyak, belum lagi Melasti di Pura, Segare nanti, yang Sawur itu Bangke yang dipakai di Niste Mandale," jelasnya.
Putu juga menjelaskan, puncak acara dan puncak keramaian ada di tanggal 21 Maret 2023. Apa lagi, ini Melasti yang sudah di luar masa pandemi Covid 19.
Baca Juga: Buat Erick Thohir Terharu, Stadion Gelora Bung Tomo Siap Gelar Piala Dunia U-20 2023
"Puncaknya tanggal 21, dan tanggal 22 kan sudah sepi, tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Untuk perbedaan dari Melasti tahun sebelumnya, kami hanya melakukan sendiri-sendiri. Sekarang bisa bersamaan, kemungkinan sebanyak 4000-5000 orang ikut," ujarnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir