Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 06 April 2023 | 10:11 WIB
Pilkades serentak di Bangkalan Madura [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Insiden berdarah tahapan pilkades serentak di Kabupaten Bangkalan Madura kembali terjadi. Demonstrasi terjadi di sejumlah desa yang salah satunya diikuti peristiwa pembacokan.

Kali ini terjadi di Kecamatan Klampis. Demonstrasi digelar di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat. Dalam demonstrasi itu, tiga orang dilaporkan menjadi korban pembacokan.

Terbaru, satu dari tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma, tak jauh dari kantor DPMD.

Korban meninggal inisial M (52) warga Desa Bulung, Kecamatan Klampis. Ia dibacok bersama adiknya usai melakukan demo terkait tahapan pilkades.

Baca Juga: Pemanasan Jelang Tandang ke Markas Madura United, Arema FC Bantai Tim Porprov Kota Baru 11-0 di Laga Uji Coba

"Korban inisial M meninggal di lokasi kejadian, sementara dua korban lainya kritis dan saat ini masih menjalani perawatan medis," kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Rabu (5/4/2023) malam.

Ia menegaskan, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti beserta mobil yang diduga milik pelaku pembacokan. "Kita amankan beberapa barang bukti termasuk melakukan pengejaran kepada pelaku," ujarnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan ada upaya pembunuhan terjadi di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma atau 50 meter dari kantor DPMD.

"Dugaan sementara karena masalah Pilkades," ujarnya singkat, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (06/04/2023).

Bangkit mengatakan, sebanyak tiga orang korban percobaan pembunuhan itu mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Sehari Jelang Laga Persebaya vs Persija, Koko Ari Araya Pamit Tinggalkan Bajul Ijo

Pilkades serentak Bangkalan rawan rusuh

Potensi kerusuhan pilkades serentak di Bangkalan ini sudah menjadi kekhawatiran sejumlah pihak sejak jauh-jauh hari. Insiden juga sudah beberapa kali terjadi.

Misalnya kasus pembacokan seorang anggota staf pemilihan bernama Ridoi (37). Ia dianiaya oleh salah satu bakal calon kepala desa di Desa Manggaan Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Madura. Ia dibacok hingga menderita luka serius pada tubuhnya.

Pelaku pembacokan bernama Samsul (50) yang merupakan salah satu bakal calon Kepala Desa Manggaan. Motifnya, pelaku sakit hati karena tidak lolos verifikasi dalam proses pencalonan kades setempat. Peristiwa ini terjadi pada 17 Maret 2023 lalu.

Peristiwa lain terjadi di Desa Kanegara Kecamatan Konang, juga di Kabupaten Bangkalan. Dua kelompok massa terlibat ketegangan dan nyaris bentrok. Salah satu kubu ini merupakan pendukung bakal calon kades yang digugurkan oleh panitia seleksi.

Tak terima calonnya digugurkan, kedua kelompok massa kemudian melakukan protes. Pendukung calon kades yang gugur itu mendatangi balai desa, dan diadang oleh pendukung calon incumbent. Kejadian itu sempat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, warga dari kubu yang tidak lolos meluruk kantor desa dan menemui Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) sambil membawa senjata tajam (Sajam) celurit.

Berikutnya di Desa Morombuh. Sejumlah warga, pendukung salah satu calon mendatangi kantor Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD). Penyebabnya karena bakal calon kepala desa yang didukung warga ini digugurkan oleh panitia.

"Dari nilainya itu tertinggi tapi kenapa digugurkan sepihak tanpa alasan yang jelas. Mereka bahkan menghilangkan skor untuk variabel pengalaman pemerintah calon kami," kata perwakilan warga bernama Abdurrahman Tohir.

Load More