Fabiola Febrinastri
Kamis, 01 Juni 2023 | 08:13 WIB
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Nota kesepahaman (MoU) perdagangan luar negeri senilai Rp1,85 triliun untuk  tiga negara dengan perusahaan  asal Jawa Timur jadi penanda diselenggarakannya misi dagang dan investasi

MoU ini sendiri merupakan hasil dari misi dagang Pemprov Jatim yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Riyadh, Timor Leste, dan Hongkong beberapa waktu lalu.

Kesepakatan dagang tersebut resmi ditandatangi dalam acara East Java International Trade Festival (EJITF), yang digelar di Grand City, Surabaya, Selasa (30/5) dan telah ditutup, Rabu (31/5/2023).

Adapun 3 MoU tersebut yaitu antara CV Bumi Megah Perkasa dengan Foxsine (Xiamen) Material Tech. Co., Ltd China untuk pengiriman komoditi arang batok kelapa senilai Rp60,75 miliar selama satu tahun. Kedua, PT Jawa Lumbung Mas dengan buyer Plus One Unipessoal LDA Timor Leste untuk pengiriman komoditi multiproduk senilai Rp675 miliar selama satu tahun. 

Baca Juga: Perluas Layanan, Gubernur Khofifah Luncurkan Tambahan 10 Armada Bus Transjatim Koridor I Gresik-Surabaya-Sidoarjo

Ketiga, kesepakatan antara Silvia Holding Company (PT. SBK) dengan buyer PT. AHT Trading Company untuk pengiriman komoditi beras porang, bumbu dan rempah-rempah senilai Rp1,12 triliun selama satu tahun.

Gubernur Khofifah menjelaskan, komitmen pemerintah untuk memperluas pasar produk-produk dari Jatim akan terus dilakukan. Salah satunya melalui misi dagang, baik di dalam  maupun ke luar negeri yang telah menunjukkan bukti nyata.

"Alhamdulillah, kita menyaksikan bersama hasil dari misi dagang berupa kesepakatan perdagangan selama satu tahun senilai Rp1,85 triliun. Upaya ini akan terus kita maksimalkan untuk terus memperluas market mancanegara bagi produk-produk dari Jatim," tutur Khofifah.

Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir, Gubernur Khofifah tengah menggencarkan misi dagang baik domestik maupun mancanegara seperti Saudi Arabia, Malaysia, Timor Leste dan Hongkong.

"Seperti saat kita ke Hongkong pada awal Mei kemarin. Kita mencatatkan transaksi sebesar Rp1,101 triliun. Tapi selain itu juga ada bussiness trip ke Jatim,  yang merupakan tindak lanjut dari misi dagang di Hongkong," ujarnya. 

Baca Juga: Kabar Gembira Sambut Lebaran, Gubernur Khofifah Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Selama 120 Hari

Begitu pula saat misi dagang ke Malaysia, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya. Tindak lanjut melalui bussiness trip ini menjadi jembatan antara pelaku usaha Jatim dengan pasar luar negeri agar lebih komprehensif.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa upaya meluaskan pasar dimancanegara ini membutuhkan sinergitas dengan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja (dudika). Ketika dudika menyambut baik, maka aktifitas perekonomian termasuk ekspor Jatim ke depan akan lebih produktif.

"Begitu pula dengan impor. Kalau yang diimpor itu adalah raw material untuk produk-produk industri olahan kita maka manfaatnya menjadi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujarnya. 

Lebih lanjut, Khofifah berharap, pertumbuhan ekonomi inklusif akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka pengangguran terbuka, dan menurunkan angka kemiskinan di Jatim. 

Gubernur Khofifah secara khusus juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang selama ini berkontribusi besar terhadap kinerja perekonomian di Jatim. Utamanya, para pelaku usaha yang mendukung misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim.

"Dengan capaian ini serta dukungan dari semua pihak, akan menjadi pelecut semangat kita bersama agar kinerja ekonomi Jatim khususnya ekspor akan semakin berkembang baik nilainya maupun pangsa pasarnya," pungkasnya.(*)

Load More