SuaraJatim.id - Kampung Coklat di Kademangan, tepatnya di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang disebut sebagai Desa Pendulum Devisa, mendapat kunjungan dari orang nomor 1 di Jatim, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (25/6/2023). Kampung ini merupakan penghasil coklat dan berbagai macam olahannya.
Desa Pendulum Devisa di bawah binaan Bank Jatim ini baru saja diresmikan pada 30 Mei 2023. Desa ini memiliki komoditi yang menjanjikan untuk dikembangkan dan pangsa pasarnya juga sangat besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain Kampung Coklat, dua Desa Pendulum Devisa lainnya di Jatim adalah Desa Ngindeng, Kabupaten Ponorogo dengan komoditi jahe gajah , dan Desa Trayang, Kabupaten Nganjuk dengan komoditi jahe gajah juga.
Sesampainya di lokasi, Gubernur yang akrab disapa Khofifah itu pun langsung melihat budi daya coklat yang dikembangkan dan produk olahan yang dihasilkan. Bahkan ia juga mengecek langsung hasil biji-biji coklat yang dihasilkan dan menyempatkan berbincang langsung dengan petaninya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Kuartal I Tahun 2023 Tumbuh 4,95%, Tertinggi Kedua Setelah DKI Jakarta
Usai meninjau, Khofifah mengaku optimistis bahwa keberadaan Kampung Coklat sebagai Desa Pendulum Devisa bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, sekaligus bisa meningkatkan daya saing komoditasnya. Mereka akan didampingi dan diberi pelatihan, sehingga komoditi yang dihasilkan dapat memenuhi kualitas serta kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor.
"Alhamdulillah Kampung Coklat sekarang sudah menjadi Desa Pendulum Devisa, setelah diresmikan akhir Mei kemarin. Kita harap bersama, ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim mendukung Kampung Coklat sedemikian rupa, agar ekspornya semakin meningkat. Melalui Disperindag Jatim, Kampung Coklat mendapatkan materi prosedur ekspor dan bahkan bantuan proses penerbitan phytosanitary dari Balai Karantina Pertanian.
Sementara, Bank Jatim juga memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja sebesar Rp 3 miliar dan pembuatan Qris untuk metode pembayaran lebih dari 30 tenant di Kampung Coklat.
Khofifah menambahkan, selain kontribusinya terhadap perekonomian daerah, Kampung Coklat juga menjadi tujuan wisata yang dapat menambah wawasan. Pasalnya, para pengunjung dapat melihat langsung budidaya kokoa dan beragam produk olahan cokelat.
Baca Juga: Tinjau Pertanian, Gubernur Khofifah: Ngawi Masuk Jajaran Daerah Tertinggi Penghasil Padi Nasional
"Tempat ini tidak hanya sekadar sebagai wahana hiburan, namun juga sebagai salah satu wisata yang edukatif. Pengunjung dapat memetik buah cocoa dan banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapatkan disini," ujar Khofifah.
Berita Terkait
-
Sambut Ramadan 1446 Hijriah, Dompet Dhuafa Hadirkan Sederet Program Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
-
Kupas 15 Stimulus Kebijakan di Bidang Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat di Tahun 2025
-
BMI Charity Day 2024: Upaya Perusahaan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitarnya
-
Pafitimortengahutara.org: Memperkuat Komunitas dan Lingkungan di Indonesia
-
Dongkrak Ekonomi Lokal, BSI Resmikan Sentra UMKM di Destinasi Wisata Bali
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Motif di Balik Pengeroyokan Pelajar Kediri Hingga Tewas: Ejekan Berujung Maut, 14 Remaja Ditangkap
-
Lagi dan Lagi! Rumah Porak-poranda Gegera Petasan, Tebaru di Blitar