Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 12 Juli 2023 | 10:20 WIB
Penampakan salah satu tugu perguruan silat yang berdiri di tepi jalan Ring Road Selatan Sragen, tepatnya di wilayah Mojo, Sragen, Jumat (26/6/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

SuaraJatim.id - Pemprov Jatim melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) meminta tugu perguruan silat dibongkar.

Kepala Bakesbangpol Jatim, Eddy Supriyanto mengungkapkan, telah menyampaikan imbauan pembongkaran tugu perguruan silat tersebut kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Jatim.

Dia berharap, tugu tersebut dibongkar secara mandiri oleh masing-masing perguruan silat.

“Pembongkaran secara mandiri ini bisa dilakukan masing-masing pengurus perguruan silat guna menjaga kondusivitas di Jatim, dengan limit waktu pertengahan bulan Agustus 2023,” ujarnya dikutip dari beritajatim.com, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak Siswa Kuatkan Karakter Sebagai Pelajar Pancasila

Dia menjelaskan, saat rapat dengan Polda Jatim pada 26 Juni 2023 banyak masukan dari beberapa pihak. Salah satu penyebab konflik adanya tugu perguruan silat yang menjadi penanda daerah kekuasaan.

“Kalau ada tugu yang rusak, mereka akan marah dan menyerang lawannya yang dianggap merusak. Antisipasinya, salah satunya adalah pembongkaran tugu yang ada di tanah negara atau fasum. Sampai hari ini belum ada yang membongkar. Kami beri toleransi sampai pertengahan Agustus 2023," katanya.

Usulan mengenai pergantian tugu perguruan silat juga disampaikan salah satu bupati di Jatim. Sang bupati, kata Eddy, mengusulkan untuk mengubahnya menjadi tugu Pancasila. Pihaknya mengaku menyambut baik.

"Mungkin pembongkaran tugu butuh biaya. Sebenarnya kami juga berat hati, pro kontra pasti terjadi dengan imbauan pembongkaran tugu itu. Kami tetap akan merangkul yang kontra. Ini demi kerukunan dan kebaikan bersama. Ada sebanyak 870 tugu di fasum atau tanah negara, di luar fasum ada ribuan tugu,”

Namun demikian, Eddy tetap membuka diskusi terkait wacana pembongkaran tersebut. "Kalau ingin diskusi lagi, kami selalu siap. Ini bukan untuk menang-menangan," katanya.

Baca Juga: Munaslub Merpati Putih 2023, Mayjen TNI Mohamad Hasan: Siap Melakukan yang Terbaik

Konflik antar-perguruan silat sudah lama menjadi pembahasan Polri, TNI, Pemda, dan banyak pihak.

“Sering terjadinya konflik perguruan silat di Jatim ini sampai terdengar di istana, Presiden Jokowi, sampai ke Panglima TNI dan Kapolri. Kapolri meminta agar konflik perguruan silat ini bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.

Sebenarnya sebagai orang asli Madiun, Eddy mengaku bangga dengan adanya perguruan silat. Namun, dia berharap kebanggaan tersebut tidak menjadi buruk dengan seringnya terjadi konflik antar-perguruan silat.

“Kami merasa jangan sampai pencak silat yang jadi kebanggaan kita ini ternodai dan image-nya jelek, karena dianggap sering tawuran. Ini mungkin ulah oknum sebagian anak muda. Penyebabnya banyak, biasanya masih baru dilantik atau disahkan ingin mencoba, fanatisme terhadap lembaga atau perguruan silat yang berlebihan, dan tidak adanya sanksi dari perguruan jika terjadi pelanggaran,” bebernya.

Keputusan pembongkaran tugu perguruan silat secara mandiri tersebut tertuang dalam surat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim bernomor 300/5984/209.5/2023.

“Kami akan terus antisipasi agar tidak terjadi benturan konflik antarperguruan silat di Jatim, sehingga menyebabkan ada yang korban luka maupun meninggal dunia,” imbuhnya.

Load More