SuaraJatim.id - Polrestabes Surabaya telah menetapkan Gregorius Ronald Tannur sebagai tersangka kasus penganiayaan berujung tewasnya Dini Sera Afrianti.
Terungkap, Ronald sempat berusaha mengelabuhi pihak rumah sakit saat membawa korban Dini ke National Hospital.
Usai mendapati kondisi pacarnya tersebut melemah, Ronald membawanya ke National Hospital. Saat itu, Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 02.32 WIB. Tiga orang tenaga kesehatan langsung mengecek kondisi Dini yang berada di jok depan mobil.
Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa Dini telah meninggal 30-40 menit sebelum tiba di rumah sakit. Mengetahui itu, anak anggota DPR RI tersebut berteriak histeris.
Baca Juga: Sosok Gregorius Ronald Tannur, Anak Anggota DPR yang Aniaya dan Lindas Pacar Hingga Tewas
National Hospital kemudian merujuk jenazah Dini ke RSUD dr. Soetomo. Ronald tidak diizinkan untuk membawanya pulang. Surat kematian juga tak bisa diterbitan karena status Died on Arrival (DOA).
Akhirnya, jenazah Dini dibawa ke RSUD dr. Soetomo. Dokter jaga forensik di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu menaruh kecurigaan. Kondisi jenazah penuh lebam sangat kontras dengan keterangan Ronald bahwa Dini tewas karena serangan jantung dan asam lambung.
Situasi semakin rumit bagi Ronald. Harapannya buru-buru membawa pulang jenazah Dini semakin mengecil. Untuk mendapatkan surat kematian dibutuhkan kronologi kematian yang jelas. Selain itu, keluarga korban diminta menandatangani surat menolak otopsi. Sedangkan ketika itu tidak ada keluarga Dini yang hadir.
Ronald pun diharuskan membuat laporan kematian ke Polsek Lakarsantri. Di sinilah Polsek Lakarsantri sempat mempercayai keterangan Ronald.
Kanit Reskrim Iptu Samikan mengeluarkan keterangan kepada media bahwa korban meninggal karena asam lambung. “Punya gejala lambung. Pucat kondisinya. Ada muntah satu kantung kresek di kamar apartemennya. Gak ada memar di tubuhnya,” ujar Samikan dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com pada Rabu (04/10/2023).
Baca Juga: "Cowok Mati-matian Buat Matiin Cewek" Isi Pesan Terakhir Dini Sera Afrianti di TikTok
Polrestabes Surabaya mengambil alih kasus tersebut. Permohonan autopsi diajukan pada Rabu (04/10/2023) pukul 23.00 WIB. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono memberikan sinyal kalau statment awal oleh Polsek Lakarsantri salah. Akan tetapi, saat itu juga belum diputuskan ada dugaan penganiayaan menunggu hasil autopsi.
Polisi kemudian bergerak cepat dengan mengumpulkan keterangan saksi serta mengamankan CCTV. Akhirnya pada Jumat (6/10/2023), Ronald ditetapkan sebagai tersangka.
Saat konferensi pers dokter dari kedokteran forensik RSUD dr. Soetomo, dr Reni menyampaikan temuan sejumlah luka di tubuh mendiang Dini.
Dari pemeriksaan luar dijumpai luka memar di kepala sisi belakang, lalu luka lebam di leher kanan dan kiri, luka lebam kedua tangan, lalu luka lebam di dada, perut kiri bagian bawah, luka lebam di lutut, paha dan punggung tangan.
Pada pemeriksaan dalam, tim dokter menemukan resapan darah di bagian leher kanan dan kiri. Patah tulang iga ke 2 sampai 5 disertai dengan pendarahan dalam. Ada pendarahan di bagian paru-paru dan luka di organ hati.
“Pemeriksaan kami sudah sesuai SOP dan sudah kami laporkan ada berbagai luka,” kata dr. Reni.
Berita Terkait
-
Zarof Ricar Sangkal Terlibat Suap dan Gratifikasi Kasus Ronald Tannur, Sebut Dakwaan Jaksa Lemah
-
Usut Skandal Vonis Bebas Ronald Tannur, KY Sebut Saksi-saksi dari MA Tak Kooperatif, Kenapa?
-
Dari Bandara ke Meja Makan: Jejak Pertemuan Rahasia Zarof Ricar, Lisa Rachmat, dan Dadi
-
Jadi Makelar Tingkat Kasasi Kasus Ronald Tannur, Zarof Ricar Curhat Kena Marah Soesilo saat Lobi-lobi
-
Dapat Rp 100 Juta dari 'Ibu Tiri', Zarof Ricar Akui Teruskan ke Ketua PN Surabaya Rp 75 Juta untuk Sewa Rumah
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Pria di Probolinggo Gelap Mata Bacok Tetangga Gegara Cemburu
-
Pulang COD, Warga Pasuruan Dibacok Orang Tak Dikenal
-
Kasus Mutilasi Jombang Mulai Temui Titik Terang, Pelakunya Tertangkap?
-
Hadir dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Cokelat Ndalem Bagikan Kisah Suksesnya
-
Kronologi Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar