Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 02 November 2023 | 08:20 WIB
Ilustrasi - Warga beraktivitas mencari cacing pita untuk pakan ikan di sungai Ngrowo, Tulungagung, Rabu (1/11/2023). ANTARA/HO-KH

SuaraJatim.id - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung mengungkapkan fakta mengejutkan. Sebagian besar sungai di wilayahnya tercemat bakteri e-coli.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Tulungagung Suroso mengatakan, menurut indeks kualitas air di sebagian sungai menunjukkan indikator kurang bagus.

"Mayoritas tercemar akibat pembuangan limbah rumah tangga dan peternakan," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (1/11/2023).

Kesimpulan mengenai kondisi sungai di Tulungagung tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan tim kesehatan lingkungan DLH Tulungagung.

Baca Juga: Brand Kuliner Palembang Rayakan 1 Tahun Jenama Lokal Berkiprah

Hasil dari sampel yang diambil dari beberapa sungai baik yang besar atau utama maupun berstatus anak hingga buatan, seperti Ngrowo menunjukkan kurang bagus.

Suroso mengungkapkan, indeks kualitas air berada di angka 58 poin. Penilaian tersebut tergolong kategori tercemar dengan tingkat sedang.

Pihaknya menduga, pencemaran di sungai tersebut berasal dari limbah rumah tangga, limbah perusahaan, hingga limbah kotoran ternak.

"Ini menandakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dampak membuang limbah ke sungai," kata dia.

Limbah tersebut berperan pencemaran bakteri e-coli, yang tentu akan berbahaya bila dikonsumsi. "Meski air yang tercemar bakteri e-coli dimasak, belum pasti bakteri akan mati. Sehingga akan berbahaya kepada kesehatan jika dikonsumsi," ucapnya.

Baca Juga: Bolos Sekolah ke Sungai Kali Kemuning, Siswa SMP di Sampang Tenggelam

Dia berharap masyarakat maupun perusahaan serius menyikapi pencemaran sungai ini. Suroso khawatir pencemaran tersebut semakin parah bila tidak segera ditangani.

Kondisi sungai yang tercemar bakteri e-coli bisa sangat sulit untuk direhabilitasi.

Load More