Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 09 November 2023 | 16:45 WIB
Ilustrasi tawuran. [ANTARA]

SuaraJatim.id - Masyarakat Bojonegoro digegerkan dengan beredarnya video tawuran antarpelajar. Tampak beberapa remaja bentrok menggunakan balok kayu, besi, maupun saling lempar batu.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di area pertokoan Jalan Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander. 

Kapolsek Dander, AKP Jadmiko membenarkan tawuran tersebut. Bentrokan terjadi pada Rabu (8/11/2023) usai pertandingan futsal antarpelajar di GOR Dabonsia Ngumpakdalem Bojonegoro.

“Tidak ada korban jiwa. Para pelajar yang terlibat tawuran bisa dikendalikan oleh guru maupun petugas jaga saat pertandingan,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga: Pelajar SMP Bernasib Malang, Saat Asik Nongkrong Main HP di Pinggir Jalan Tomang Kena Jambret

Dia mengungkapkan, kerusuhan diduga dipicu saling ejek antarsuporter di tengah pertandingan futsal pelajar setingkat SMA. 

Dalam video yang beredar terlihat tawuran merembet ke pertokoan. Pemilik toko Sinar Jaya Teknik, Mamak memberikan kesaksian.

“Papan toko saya yang depan sana dicabut juga, dibawa sampai dekat perempatan pasar. Itu, sudah disamping, saya ambil lagi,” katanya. 

Para pelajar itu, kata dia, mengambil sejumlah alat yang ada di sepanjang jalan untuk tawuran. Satpol PP tidak lama kemudian datang melerai bersama dengan guru. 

“Juga saling lempar batu yang diambil dari pinggir jalan. Ada juga yang bawa kayu,” tuturnya.

Baca Juga: Ketiban Pulung! Pelajar di Bandung Gratis Nonton Piala Dunia U-17, Cek Syarat dan Pendaftarannya

Mamak mengaku kesal dengan perilaku pelajar yang seenaknya mencabut papan untuk tawuran. 

“Saya tadi ya sempat lihat agak lama sih, habis itu ambil video sambil duduk santai depan toko melihat pelajar bolak balik kejar-kajaran,” terangnya.

Kesaksian Mamak, para pelajar ini hanya bolak-balik berlari. Ia tidak melihat adanya aksi kekerasan yang berujung pemukulan atau baku hantam. 

“Nggak tahu kalau di dekat perempatan pasar sana, yang lewat (pengguna jalan) juga ada sih, tapi yang pelajar perempuan banyak berhenti di sebelah barat sana menghindari kalau ada rusuh,” kata Mamak. 

Load More