Mubarok mengungkapkan, Jawa Timur menjadi kunci perolehan suara. Tidak heran bila provinsi yang memiliki karakter pemilih NU menjadi perhatian utama bagi para calon. Ketiga pasangan pun menggunakan tokoh-tokoh NU dengan harapan bisa memikat hati Nahdliyin.
Selain itu, diharapkan dengan strategi tersebut bisa mengamankan suara kaum santri. “Mereka (pengasuh ponpes) akan fokus menggarap santri di pesantren mereka. Itu yang akhirnya akan menjadi menarik,” katanya.
Kendati demikian, Mobarok menyebut ada tantangan berupa perkembangan teknolog dalam merangkul kaum santri. Karena santri dari generasi millenial dan generasi Z ini akan mendapatkan informasi dari sosial media.
“Informasi yang mereka dapatkan dari teknologi digital ini akan lebih banyak dari informasi yang diberikan oleh gus dan kiai mereka. Itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pesantren di era saat ini. Banyak juga alumni yang adaptif dalam pengembangan teknologi,” ucapnya.
Baca Juga: Menhan Evaluasi Pesawat Super Tucano Milik TNI AU Usai Jatuh di Pasuruan
Mau tidak mau, tim pemenangan pasangan capres-cawapres juga harus bekerja keras untuk menghadapi kondisi seperti itu.
Namun ia melihat, saat ini banyak juga ulama dan gus-gus yang memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan informasi. Sehingga, para tokoh agama ini juga bisa menyebarkan informasi mereka kepada santri dan alumni santrinya.
Pengamat politik Mochtar W Oetomo memiliki pendapat yang serupa. Ia mengamini suara NU di Jatim nanti akan terbelah. Misalnya Prabowo, Walau Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak berpasangan dengan kader NU seperti Ganjar dan Anies, tetapi sudah memiliki investasi suara dalam pilpres sebelumnya.
“Sedikit banyak pasti memiliki pemilih loyal di kalangan Nahdliyin yang masih memilih Prabowo,” kata Mochtar. Bahkan, sangat banyak tokoh NU yang kini bergabung dalam tim pemenangan pasangan calon tersebut.
Namun ia menjelaskan, hal yang harus diperhatikan adalah tipologi Nahdliyin yang bermacam-macam. Ada Nahdliyin strukturalis yang ada di NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mochtar menyebut, untuk yang PKB kemungkinan akan banyak ke pasangan Anies-Muhaimin.
Baca Juga: Kader TIDAR Dilarang Balas Kampanye Hitam: Silakan Kubu Lain Menyerang
Selain dua itu, ada lagi NU yang berbasis ponpes dalam naungan kiai besar. Ia menilai hingga saat ini, tipologi NU yang satu ini suaranya masih didominasi ke arah Prabowo-Gibran. Ada juga NU kultural dan ambangan yang berada di Mataraman. Mereka lebih banyak ke pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: Kabinet Prabowo 'Dikuasai' Orang Jokowi, Sulit Lakukan Reshuffle
-
Ikut Desak Prabowo Reshuffle Kabinet, Refly Harun Sebut 17 Menteri Pro Jokowi: Jangan Dibiarkan!
-
Pemerintahan Prabowo Subianto Akan Genap 6 Bulan, Rocky Gerung Sarankan Segera Lakukan Reshuffle
-
Singgung Omongan Ganjar soal Menteri Temui Jokowi, PSI: Jangan Menjalankan Politik Pecah Belah
-
Muzani Ungkap Cara Prabowo Persiapkan Kemerdekaan Palestina: Evakuasi Tenaga Medis-Pendidik ke RI
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia