Rumah ini memiliki tiga desain, Tikel Balung (4 rab atap), Baresan (3 rab atap), dan Crocogan (2 rab atap). Semuanya memiliki pembagian ruang yang sama dengan 4 ruang, ampuer (teras untuk tamu), hek atau baleh (pembatas antara ruang publik dan privasi), jerumah (ruang tengah yang rahasia), dan pawon (dapur untuk memasak).
Salah satu rumah adat Suku Tengger yang bisa dijumpai di wilayah Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang.
Suku Tengger banyak mendiami kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Rumah adat Suku Tengger memiliki ciri utama berupa struktur tidak bertingkat, bukan jenis rumah panggang, dan dibuat dari papan atau batang kayu. Atapnya tinggi dengan satu atau dua jendela.
Baca Juga: Suku Tengger Mengukuhkan Gubernur Khofifah Sebagai Warga Kehormatan
6. Rumah Adat Dhurung
Rumah adat Dhurung banyak ditemukan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Rumah ini berbentuk ghubuk tanpa dinding, terbuat dari bambu/kayu, dengan atap dari rumbai daun pohan dihiasi seni ukir indah.
Dhurung dilengkapi dengan jhelepang, jepakan untuk melindungi tanaman padi dari tikus ditempatkan di depan atau samping rumah. Dhurung besar digunakan untuk lumbung padi dan kegiatan lainnya.
7. Limasan Trajumas
Rumah limasan mirip dengan joglo. Rumah ini lebih sederhana dengan 6 tiang yang membaginya menjadi dua rong rongan. Ciri khas Rumah Adat Trajumas memiliki 4 sisi atap.
Kontruksi rumah ini cukup unik yang memungkinkan penggabungan dengan bentuk modern untuk bungalow atau gazebo.
8. Limasan Trajumas Lawakan
Rumah ini perkembangan dari Limasan Trajumas, hanya ada penambahan emper di sekilingnya. Sudut kemiringan emper berbeda dengan atap pokok, ada dua rong rongan karena masih ada tiang tengah, atap empat sisi yang bersusun dua, satu bubungan sebagai titik temu dan 20 tiang utama.
9. Limasan Lambang Sari
Sisi berbeda dari Limasan Lambang Sari aialah kontruksi atap dengan balok penyambung atap berujung dan atap panganggap.
Rumah ini memiliki 16 tiang, atap 4 sisi, dengan susunan dua buah atap karena ada renggangan di antara keduanya. Bangunan ini memiliki satu bubungan yang menghubungkan keempat sisi atap, menggunakan pondasi umpak dengan purus di bagian tengah tiang bawah untuk menguncir tiang atau kolom.
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- 5 Mobil Bekas Seharga Motor 150 cc, Murah dan Irit Mulai Rp25 Jutaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
-
Pemain Keturunan Rp55,6 Miliar Main Bola di Kampung Pakai Gawang Bambu
-
Maarten Paes Penuhi Syarat Pindah ke Liga Korea
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon RAM Besar, Terbaik Juni 2025
-
8 Mobil Bekas Murah Rp30 Jutaan, Tampilan Lawas dengan Performa Berkelas
Terkini
-
Dari Mojokerto Mendunia: Kisah Sukses Labuna, Rempah Lokal yang Go Global dengan BRI
-
Tak Kebagian Bansos, Mending Langsung Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini!
-
5 Mitos Paling Menyeramkan tentang Ular Weling, Kenapa Tidak Boleh Dibunuh?
-
Biro Adpim Jatim Raih Penghargaan Nasional, Satu-satunya Instansi Pemda Pemenang IDEAS Awards 2025
-
Tak Kebagian Bantuan Sosial? Alternatifnya Segera Klaim Saldo DANA Kaget Ini!