Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 07 Desember 2023 | 14:00 WIB
Wisatawan menikmati suasana di griya ekologi rumah adat suku osing di Kelir, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (19/1). Rumah ekologi itu, dibangun untuk sarana edukasi mengenal lingkungan dan budaya seperti rumah adat suku osing yang tahan guncangan gempa. Antara Jatim/Budi Candra Setya/zk/18.


3. Joglo Jompongan

Rumah adat joglo satu ini terkesan sederhana jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Tidak terlalu banyak hiasan pada bagian atapnya.

Ciri khas dari Jompongan memiliki atap bersusun dua dan berhias bumbungan atap memanjang kanan dan kiri. Rumah ini juga menggunakan dua buah pengerat dan memiliki denah bujur sangkar yang dianggap sebagai bentuk dasar joglo.

4. Rumah Adat Osing

Baca Juga: Suku Tengger Mengukuhkan Gubernur Khofifah Sebagai Warga Kehormatan

Suku Osing banyak mendiami wilayah Banyuwangi. Karenanya, rumah adat Osing banyak dijumpai di daerah tersebut.

Rumah ini memiliki tiga desain, Tikel Balung (4 rab atap), Baresan (3 rab atap), dan Crocogan (2 rab atap). Semuanya memiliki pembagian ruang yang sama dengan 4 ruang, ampuer (teras untuk tamu), hek atau baleh (pembatas antara ruang publik dan privasi), jerumah (ruang tengah yang rahasia), dan pawon (dapur untuk memasak).

5. Rumah Adat Suku Tengger

Salah satu rumah adat Suku Tengger yang bisa dijumpai di wilayah Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang.

Suku Tengger banyak mendiami kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Rumah adat Suku Tengger memiliki ciri utama berupa struktur tidak bertingkat, bukan jenis rumah panggang, dan dibuat dari papan atau batang kayu. Atapnya tinggi dengan satu atau dua jendela.

6. Rumah Adat Dhurung

Load More