Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Minggu, 10 Desember 2023 | 13:00 WIB
Gubernur Khofifah saat menghadiri High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur dengan tema “Refleksi 2023 Serta Prospek dan Tantangan 2024” di Plataran Bromo, Pasuruan, Sabtu (9/12/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

“Begitupula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 – 2023,” ungkapnya. Yang membanggakan, berdasarkan data BPS, capaian IPM 2023 Jawa Timur di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM Jawa Timur juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia pada umumnya dan Jatim pada khususnya. Salah satu tantangan tersebut ialah terkait ketahanan pangan. Terkait hal ini, Gubernur Khofifah sangat optimis karena Jawa Timur sejak 2020 telah menjadi lumbung pangan nasional.

Produksi padi Jatim merupakan yang tertinggi di antara provinsi lainnya sejak 2020-2023. Berdasarkan angka sementara BPS, produksi padi Jatim tahun 2023 mencapai 9,59 juta ton GKG atau berkontribusi 17,89% dari produksi nasional sebesar 53,63 juta ton GKG. Hal yang sama juga pada komoditas lainnya seperti daging sapi, jagung, pisang, hingga perikanan.

“Hal ini terwujud berkat sinergitas semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota yang berkolaborasi, urun support alsintan seperti bed dryer, combine harvester, maupun Rice Milling Unit (RMU),” tuturnya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Minta Humas Tidak Hanya Jaga Reputasi Tapi Juga Bisa Jadi Referensi

Gubernur Khofifah menambahkan, pasca panen menjadi salah satu perhatiannya agar selain produktifitasnya meningkat, kualitas beras yang dihasilkan petani juga bisa meningkat dan masuk ke dalam kategori beras medium hingga premium.

"Ketika beras yang dihasilkan mampu memenuhi standar premium tentu harganya akan ikut membaik. Sehingga berdampak pula pada kesejahteraan para petani,” imbuhnya.

Terakhir, Gubernur Khofifah mengajak seluruh stakeholder untuk memperkuat sinergitas dan kolaborasi menghadapi tahun 2024. Ia juga kembali mengingatkan agar segala kebijakan yang diambil benar-benar memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdampak bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan bahwa pertemuan kali ini selain membahas refleksi perekonomian Jatim pada tahun 2023, juga berupaya mengidentifikasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi.

“Sehingga kita semua bisa mengantisipasinya dengan baik dan pertumbuhan ekonomi di Jatim tetap positif,” pungkasnya.

Baca Juga: Dengan IPM 2023 di Atas Rata-rata Nasional, Gubernur Khofifah Optimistis Jatim Siap Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Pertemuan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala Kanreg IV OJK, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim, Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai 1 Jatim, Jajaran Perwakilan BI Jatim, serta para akademisi.

Load More