SuaraJatim.id - Calon wakil presiden (capres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendengarkan keluhan warganya, utamnya mereka yang berprofesi sebagai petani saat kunjungan ke Escape Bajo, Labuan Bajo. Pada momen itu, digelar diskusi dengan warga sekitar dengan tajuk, 'Gibran Mendengar'
Gibran Mendengar menjadi platform bagi pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu untuk mendengarkan dan berikan respon terkait suara yang disampaikan oleh perwakilan komunitas kreatif, start-up, UMKM lokal, dan kreator konten.
Saat berada di Labuan Bajo itu, Gibran mendengar cerita dari seorang warga bernama Benyamin Ewa. Ia adalah perwakilan dari Komunitas Petani Hortikultura Boleng.
Benyamin mengungkap bahwa hal yang terpenting baginya dan para petani lain untuk saat ini ialah soal perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Boleng, Manggarai Barat.
Baca Juga: Dinobatkan Sebagai Sahabat Santri Indonesia, Begini Respons Prabowo Subianto
Menurutnya, kondisi jalan yang buruk sangat berpengaruh pada kualitas produk pertanian yang dijual ke Labuan Bajo, termasuk sayur dan buah, yang seringkali rusak akibat perjalanan yang sulit.
"Ini sangatlah penting, karena menyangkut akses dari desa ke Labuan Bajo. Ketika para petani ingin menjual sayur, tomat, atau buah-buahan, tetapi karena kondisi jalan rusak, banyak sayuran maupun buah-buahan yang jadi rusak saat tiba di Labuan Bajo," ungkap Benyamin seperti dikutip, Selasa (2/1).
Lebih lanjut, Benyamin bercerita bahwa komunitasnya sudah berdiri sejak 3 tahun lalu. Selama 3 tahun itu, tantangan harus dihadapi para petani. Salah satunya soal produk lokal yang tak laku di pasaran.
Benyamin mengatakan bahwa kebanyakan bahan pokok untuk kebutuhan hotel dan restoran di Labuan Bajo masih diimpor dari daerah lain seperti Jawa, Sulawesi, Bali, dan NTB. Komunitas ini melihat ini sebagai peluang dan mulai menggerakkan petani lokal untuk memanfaatkan peluang tersebut, meskipun dihadapkan pada kendala modal, obat, dan pupuk.
"Kami melihat ini sebagai sebuah peluang, dan kemudian menggerakkan petani untuk merebut peluang ini. Memang di awal-awal kami sempat terkendala modal, obat dan pupuk, namun pada akhirnya itu bisa diatasi," jelasnya.
"Setelah tiga tahun, dari 12 desa di Boleng, kami akhirnya bisa mulai suplai sayur-sayuran dan buah-buahan ke Labuan Bajo," lanjut Benyamin
Berita Terkait
-
'Anak Haram Konstitusi? Ini Tudingan Panas Amien Rais ke Jokowi soal Gibran
-
Banyak Menteri Sowan ke Jokowi Saat Prabowo ke Luar Negeri, Pakar Ingatkan Soal Reshuffle
-
Awalnya Tak Mau Tanggapi Isu Mundur sebagai Kepala PCO, Hasan Nasbi: Hari ini Saya Masih Ngantor
-
Disebut Mirip Gibran, TikToker Ini Punya Ibu dengan Wajah Seperti Iriana
-
'Mesra' dengan Megawati, Mungkinkah Prabowo Lepas dari Bayang-bayang Jokowi?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
-
UMKM Binaan BRI Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura