Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 03 Januari 2024 | 17:17 WIB
Prabowo-Gibran Luncurkan Aplikasi Fotober2.ai, Siapa Sih Penemu AI? [Istimewa]

SuaraJatim.id - Demi menjaring suara pemilih muda alias gen z di Pilpres 2024, paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran kemarin, Selasa (3/1) luncurkan aplikasi yang menggunakan kecerdasan buatan atau yang sering disebut AI.

Gunakan situs kecerdasan buatan (AI), TKN Prabowo Gibran resmu luncurkan situs Fotober2.AI.

Menurut Koordinator Media Digital TKN Prabowo-Gibran, Noudhy Valdryno, situs Fotober2.AI merupakan inovasi untuk menyentuh pemilih muda yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan pasangan calon nomor urut 2 itu.

"Sekarang lebih banyak lagi masyarakat kita yang bisa berfoto bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran, di mana pun dan di situasi apa pun, bahkan di acara-acara penting dalam kehidupan mereka, seperti wisuda, main bola bareng, maupun sekadar ngopi sore bareng," kata Valdryno seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hasil Survei Pasangan Prabowo-Gibran Unggul, Kenapa Pulau Jawa Jadi Rebutan Para Capres 2024?

Di kesempatan yang sama, Komandan TKN Pemilih Muda (TKN Fanta) Arief Rosyid Hasan mengatakan bahwa situs ini mampu menggaet suara pemilih muda.

Arief mengatakan bahwa suara pemilih muda yang menjadi suara terbanyak pada Pemilu 2024 mayoritas sudah menentukan pilihannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

"Dilihat trennya, tren keberpihakan orang muda di Kubu 02 ini sekarang itu mungkin sudah di angka rata-rata. Milenial dan Gen Z itu sudah sekitar 60 persen," kata Arief.

Tren penggunaan AI memang kerap digunakan oleh paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah poster di sosial media hingga bilboard di jalan-jalan terpampang wajah foto paslon nomor urut 2 ini gunakan metode AI.

Lantas apa itu AI? dan siapa penemu AI?

Baca Juga: Terkuak! Topik Olahraga Favorit Gibran Ternyata Bukan Sepak Bola tapi Formula E, Kok Bisa?

Dikutip dari laman Amazon.com, AI alias kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penciptaan, dan pengenalan gambar.

AI mengumpulkan data dalam jumlah besar dari beragam sumber, seperti sensor pintar, konten buatan manusia, alat pemantauan, dan log sistem.

Sementara untuk penemu AI diketahui bernama Geoffrey Hinton. Pria kelahiran Wimbledon, Inggris ini sekarang berusia 76 tahun. Hinton merupakan pakar ilmu komputer dan juga psikolog kognitif

Hinton tercatat sejak 2013 hingga 2023 bekerja di Google, utamnya di bagian Google Brain. Di waktu yang sama, ia juga aktif mengajar di Universitas Toronto.

Pada 2018, Hinton mendapat penghargaan Turing 2018, sejenis Nobel untuk bidang ilmu komputer.

Namun pada Mei 2023, Hinton memutuskan untuk mundur dari Google. Alasan mundurnya kemudian jadi kontroveri lantaran ia beralasan ada rasa khawatir tinggi darinya soal penggunaan AI.

Hinton menyebut bahwa ada resiko besar tentang penggunaan AI belakangan ini. Ia keluar dari Google karena ingin bersuara lantang mengenai hal tersebut.

Menurutnya, kecerdasan buatan yang ia buat saat ini banyak disalahgunakan oleh para penjahat, hacker, hingga orang-orang yang ia sebut pengangguran teknologi.

Geoffrey Hinton menempuh pendidikan di Clifton College, Bristol, kemudian melanjutkan ke King's College, Cambridge. Menariknya, Hinton disebut sempat mempelajari banyak bidang keilmuan, mulai dari sejarah, seni hingga filsafat.

Pada 1970, ia lulus dengan gelar sarjana seni bidang psikologi eksperimental. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Edinburgh dan mendapat gelar Phd di bidang kecerdasan buatan.

Load More