Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 04 Januari 2024 | 14:10 WIB
Pengurus DPD Partai Gerindra Jateng saat berziarah di makam RM Margono Djojohadikusumo yang merupakan leluhur Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. ANTARA/Sumarwoto

SuaraJatim.id - Nama Prabowo Subianto kembali berseliweran sejak dia resmi maju diri sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Segala hal tentangnya menjadi topik pembahasan hangat, tidak terkecuali mengenai sejarah keluarga menteri pertahanan tersebut.

Kakek dan buyut Prabowo berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Pada Oktober 2023 lalu, capres yang maju bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres tersebut menyempatkan berziarah ke makam kakeknya RM Margono Djojohadikusumo.

Margono merupakan seorang ekonom dan ikut berjuang saat awal-awal Indonesia merdeka. Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia.

Baca Juga: Saat Prabowo Tugaskan Arek Malang Teriakkan Takbir dan Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest

Profil Margono Djojohadikusumo

Melansir dari beberapa sumber, Margono Djojohadikusumo merupakan anak dari Raden Tumenggung Banyakwide, putra asisten wedana Banyumas. Raden Tumenggung Banyakwide merupakan pengikut Pangeran Diponegoro yang ikut turun dalam perang Jawa.

Margono lahir pada 16 Mei 1894 di Banyumas. Dia mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School pada tahun 1901, kemudian melanjutkan pendidikannya di Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) Magelang.

Saat awal Indonesia merdeka, Margono Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).

Dia kemudian mengusulkan dibentuknya bank sentral atau bank sirkulasi. Pada 15 Juli 1946 terbitlan Perppu nomor 2 tahun 1946 tentang pendirian Bank Negara Indonesia.

Baca Juga: Beratnya Prabowo Jalani Latihan Special Forces di Fort Benning: Lari 19 KM hingga Pindahkan Mobil

Kakek Prabowo Subianto tersebut lantas didapuk menjadi Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI).

Load More