Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 04 Januari 2024 | 15:40 WIB
Prabowo Subianto menghadiri ‘Doa Santri untuk Negeri’ di Ponpes Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/1/2023). (Dok: Istimewa)

"Saya dua kali dikalahkan. Tentu saja sedih. Main bola kalah saja menangis, apalagi kalah pilpres. Tidak penting siapa menang siapa kalah. Yang penting cinta rakyat Indonesia," ujar Prabowo di depan ribuan santri.

Program Dana Abadi Prabowo-Gibran

Pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Gibran sebelumnya telah memiliki komitmen kuat untuk pesantren. Hal ini bisa ditengok dari program dana abadi pesantren sebagai salah satu inisiatif utama dalam pencalonan mereka untuk Pilpres 2024.

Program ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pesantren.

Baca Juga: Prabowo Sangat Dekat dengan Banyumas, Kakek Buyutnya Bukan Orang Sembarangan

"Dana abadi pesantren ini adalah mandat undang-undang," kata Gibran saat deklarasi Pilpres 2024 di Indonesia Arena, GBK Senayan, pada Selasa, 25 Oktober lalu.

Program dana abadi pesantren ini, yang dicanangkan oleh Prabowo-Gibran, mencerminkan fokus mereka pada pengembangan pendidikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesantren.

Program ini tentu saja diharapkan bisa berikan dampak positif di jangka panjang pada sistem pendidikan pesantren yang menjadi bagian penting dari struktur pendidikan dan budaya Indonesia.

Prabowo-Gibran berupaya memastikan pesantren tidak hanya terus bertahan sebagai lembaga pendidikan yang vital, tetapi juga berkembang dan maju sejalan dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Saat Prabowo Tugaskan Arek Malang Teriakkan Takbir dan Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest

Load More