SuaraJatim.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto meminta pers untuk lebih keras mengkritik pemerintahan. Hal ini dinilai sebagai bentuk komitmen Prabowo dalam menjaga kebebasan pers.
“Pers harus keras mengkritik pemerintah, bahkan tidak masalah jika membuat sakit hati pemerintah yang membacanya,” katanya, disadur dari BeritaJatim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (05/01/2024).
Prabowo mengatakan, kebebasan pers merupakan checks and balances untuk mengendalikan penguasa. Dengan kebebasan pers yang dinamis, pemerintah bisa mengetahui kesalahan dan kekurangan dalam bekerja.
“Pers kalau perlu keras, kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberitahu kita something wrong,” ujar Prabowo.
Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia AB Solissa menilai, pernyataan Prabowo merupakan langkah konkret dalam menjaga demokrasi. Menurutnya, Prabowo berada di pihak lembaga-lembaga pers dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
“Kritik terhadap pemerintah juga adalah bagian dari agenda demokrasi dengan mengawal setiap kebijakan pemerintah agar apa yang menjadi agenda bersama bisa terwujud lewat pers yang netral tanpa intervensi dari pihak manapun,” kata Solissa.
Solissa menambahkan, sikap Prabowo menunjukan keinginan besar dalam mengembalikan kedudukan peran pers sebagai penyeimbang demokrasi.
“Saya melihat pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto adalah sesuatu yang wajar. Ia ingin mendudukkan peran pers sebagaimana mestinya,” kata Solissa.
Kritik Pers Merupakan Bagian dari Demokrasi
Baca Juga: Disebut Cawapres Tak Berwibawa, Gibran Balas dengan Elegan
Kritik terhadap pemerintah merupakan bagian dari demokrasi. Dengan kritik, pemerintah bisa mengetahui kesalahan dan kekurangan dalam bekerja.
Pers memiliki peran penting dalam mengawal demokrasi. Pers dapat memberikan informasi dan mengkritik pemerintah secara objektif dan netral.
Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebebasan pers. Prabowo meminta pers untuk lebih keras mengkritik pemerintah. Hal ini merupakan langkah positif dalam menjaga demokrasi di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat
-
Token Listrik Habis? Klaim 3 Saldo Dana Kaget Ini, Bisa Jadi Solusi Cepat
-
DPRD Jatim Coret Anggaran Kunjungan Luar Negeri, Fokus ke Program Kemasyarakatan