Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 13 Januari 2024 | 17:10 WIB
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo. [Dimas Angga Perkasa/suarajatim.id]

SuaraJatim.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal membentuk tim khusus untuk menangani intimidasi relawan melalui Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Tim khusus tersebut dibentuk Ganjar untuk menangani tekanan kepada para relawan selama proses pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Di hadapan para relawan, Ganjar menjelaskan pembentukan tim ini dilakukan untuk membantu para simpatisan yang mendapatkan tekanan, dalam bentuk intimidasi dari pihak tertentu.

"TPN dan TPD kami sedang mempersiapkan tim, dimana kalau ada yang mendapatkan tekanan-tekanan kami akan urus," kata Ganjar, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga: Melanggar Aturan, Bilbord Ganjar-Mahfud Dicopot Bawaslu Pandeglang

Capres berambut putih ini tak memungkiri, informasi soal tekanan yang diterima para pendukungnya sudah sering didengar.

Menurutnya, tekanan tersebut menjadi indikasi adanya pihak-pihak yang sudah merasa gentar dengan gerakan pemenangan dengan pola militansi para pendukung Ganjar-Mahfud.

"Kemarin jalannya kencang tiba-tiba pet (turun) saya bilang ada sesuatu, ada sesuatu, ada sesuatu," jelasnya.

"Situasi semacam ini semakin menunjukkan bahwa ada yang sedang gelisah dengan gerakan dan kekuatan kami, ini juga menunjukkan soliditas kami memang punya dampak membuat mereka gentar," imbuhnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan pada para relawan, untuk melawan tindakan intimidasi murahan di tengah-tengah masa kampanye ini.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Makan Malam Bareng, Ganjar: Itu Sikap Berpihak

"Model intimidasi ecek-ecek ini harus dilawan," ucapnya.

Karenanya, Ganjar meminta para relawan di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya tak pernah sekalipun gentar menghadapi tekanan yang muncul di masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini.

"Kawan-kawan Jawa Timur, kawan-kawan di Surabaya pasti nyalinya turah-turah (besar) kalau untuk masalah seperti itu," tandasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More