Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 20 Januari 2024 | 17:56 WIB
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (20/1/2024) pukul 10.02 WIB yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang. (ANTARA/HO-PVMBG)

SuaraJatim.id - Gunung Semeru kembali erupsi, Sabtu (20/1/2024) pagi. Berdasarkan pengamatan petugas dari Gunung Sawur letusan terjadi dua kali dalam sehari ini.

Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawir Liswanto mengatakan, erupsi terjadi dua kali, yakni pukul 08.13 WIB dan 10.02 WIB.

Erupsi pertama pada pukul 08.13 WIB terpantau tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak (3.976 meter di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Setinggi 2 Km, Waspada Banjir Lahar Dingin

Letusan kedua terjadi pada pukul 10.02 WIB, dengan tinggi kolom sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).

"Kolom abu juga teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.

Semeru saat ini berstatus Level III atau siaga. Petugas pun terus memperingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi zona berbahaya.

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Selain itu, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Awan Panas, Ini Titik yang Perlu Dihindari Warga

"Kemudian warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang menjadi anak dari Besuk Kobokan.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengungkapkan, belum ada dampak dari dua kali erupsi Gunung Semeru.

"Tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengarah ke permukiman warga dan aktivitas warga berjalan normal, meskipun Gunung Semeru erupsi," kata Wawan.

Load More