Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Minggu, 17 Maret 2024 | 22:30 WIB
Ilustrasi buaya di sungai (Unsplash.com/ Daniel Pelaez Duque)

SuaraJatim.id - Publik akhir-akhir ini dihebohkan dengan kemunculan buaya di Sungai Bengawan Solo, tepatnya Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro.

Buaya tersebut beberapa kali terlihat oleh warga yang beraktivitas di pinggir sungai.

Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Abu Ali mengatakan, buaya tersebut diperkirakan mencapai 10 ekor lebih.

Hewan reptil tersebut sebenarnya sudah lama menghuni Sungai Bengawan Solo. Penampakannya telah ada sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Tiga Hari Hilang, Pemuda Ngawi Hanyut Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun Ditemukan Tewas

Pada 2021, warga juga pernah melihat buaya di lokasi yang hampir sama persis dengan sekarang.

Ali menjelaskan, meski beberapa terlihat namun tidak ada yang berukuran besar. Rata-rata sama dengan yang dilihat dalam beberapa hari terakhir.

"Ukuranya nggak ada yang jumbo, perkiraan hanya satu sampai dua meter saja,” ujarnya dikutip dari Blokbojonegoro.com--partner Suara.com, Minggu (17/3/2024).

Dia mengungkapkan, buaya tersebut biasanya hanya menampakkan diri sebentar, kemudian masuk lagi ke dalam air. Lokasinya berada di sekitaran wilayah RT 7 RW 3, tepat di belakang kandang kambing milik warga setempat. "Kalau muncul antara pukul 08.00 WIB, dan gak lama,” katanya.

Sejauh ini, kata Ali, penampakan buaya belum mengancam warga maupun hewan ternak.

Baca Juga: Duka Mendalam, Banjir Luapan Bengawan Solo Telan Korban Bocah 5 Tahun di Bojonegoro

Sebelumnya, seekor buaya sempat bikin heboh warga Bojonegoro setelah seorang warga mengabadikan kemunculannya.

Saat ini, Dinas Damkar Kabupaten Bojonegoro juga telah memasang papan peringatan adanya buaya di Sungai Bengawan Solo. Masyarakat diminta untuk berhati-hati ketika beraktivitas di Sungai Bengawan Solo.

Seekor buaya pada Februari lalu telah dievakuasi dari Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro. Buaya tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Bojonegoro.

Load More