SuaraJatim.id - Polrestabes Surabaya membongkar praktik prostitusi anak yang dijalankan melalui aplikasi pesan Michat.
Kasus tersebut terbongkar dari laporan salah satu korban yang dijual lewat aplikasi tersebut. Korban melaporkan kepada polisi mengenai praktik prostitusi yang dijalankan mucikari berinisial YK di apartemen Bale Hinggil.
Berdasarkan keterangan korban juga diketahui bahwa masih ada tiga temannya di apartemen tersebut.
Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak melakukan penggerebekan. Sedikitnya tujuh orang berhasil diamankan, termasuk mucikari berinisial YK. “Ketujuh tersangka adalah YK (mucikari) dan RS, AM, EM, SS, RI, AS yang berperan sebagai joki aplikasi dan bertugas menjual keempat korban,” kata Hendro dikutip dari beritajatim.com--jaringan Suara.com, Selasa (14/05/2024).
Baca Juga: Gerindra Siapkan Calon di Pilwali Surabaya, Buka Peluang Berkoalisi dengan Golkar
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa keempat korban diberikan sebuah unit apartemen di Bale Hinggil, Sukolilo. Kemudian mereka bergerak menyewa kamar hotel. Setiap hari, korban dibawa oleh tersangka YK dan keenam Jokinya untuk menuju hotel-hotel di Surabaya.
“Mereka setiap hari berpindah hotel. Sekali pesan kamar sampai 5 buah. 1 dibuat kantor dan 4 ditempati korban untuk eksekusi,” kata Hendro.
YK diketahui merupakan warga Kampung Oku, Sumatera Selatan. Pelaku yang dulunya pernah bekerja sebagai PKS itu dibantu enam joki untuk mencari pelanggan. “Pembagiannya diakomodir oleh YK. Jadi YK yang mengatur semuanya,” kata Hendro Sukmono.
Tarif yang dipatok YK mulai Rp300 ribu sampai Rp1 juta. Masing-masing korban bisa melayani 10-20 pria hidung belang dalam sehari.
“Keuntungan rata-rata dari mucikari berinisial YK (24) sebanyak 30 juta per bulan,” ungkapnya.
Baca Juga: Gagal Lolos Sebagai Bacawali Kota Surabaya, Asrilia Kurniati Angkat Bicara
Untuk memperbesar keuntungan, YK tidak pernah memberikan uang hasil pembagian kepada 4 korban dengan alasan korban memiliki utang. Selain itu, YK juga beralasan penghasilan 4 korban tidak cukup untuk membayar operasional di apartemen Bale Hinggil.
“Metode yang ditawarkan ke para korban seolah punya arisan per hari Rp 200 ribu dan dibagi sebulan sekali, korban kan masih SMP dan bukan wanita yang dewasa dengan orientasi seksualnya sangat tinggi, yang memutuskan mereka ke Surabaya karena ekonomi,” tuturnya.
Polisi menjerat pelaku dengan pasal 2 dan pasal 17 UU Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.
Berita Terkait
-
Tanggapi Cuitan Lex Wu, Netizen Curigai Penangkapan Ivan Sugianto: Ada Pemeran Pengganti?
-
Tak Lagi Sangar, Begini Tampang Lesu Ivan Sugianto Saat Hendak Ditahan Kasus Paksa Siswa Sujud Menggonggong
-
Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Badan Publik Informatif dalam KI Jatim Awards 2024
-
Siapa Ivan Sugianto Sebenarnya? Pengusaha Klub Malam Surabaya Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong
-
Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Hotman Paris Turun Tangan, Siap Bantu Ibu Siswa SMA yang Disuruh Menggonggong
-
Duh! Oknum Polisi di Kediri Kedapatan Nyabu, Begini Nasibnya Kini
-
Tragedi Berdarah di Surabaya: Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan, Diduga Dibunuh
-
Komisi B DPRD Jatim Harap Penyerapan Susu Sapi Peternak Lokal Bisa Lebih Besar
-
Mampir ke Wisata Trawas Mojokerto, Risma Sempat Bikin Heboh