Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani
Sabtu, 22 Juni 2024 | 08:25 WIB
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan PT Jawa Power menggagas program berkelanjutan, Biogas, yang melibatkan para peternak sapi perah di wilayah Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

SuaraJatim.id - Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang semakin mendapatkan perhatian.

Biogas yang berasal dari limbah organik, termasuk kotoran hewan, limbah pertanian, makanan, dan materi organik lainnya ini disebut dapat membantu mengurangi emisi gas metana ke atmosfer yang 21 kali lebih berbahaya daripada emisi gas CO2 (pelepasan 1 ton gas metana setara dengan pelepasan 21 ton gas CO2).

Menyadari manfaat tersebut, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan PT Jawa Power menggagas program berkelanjutan yang melibatkan para peternak sapi perah di wilayah Jawa Timur di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, yang diperingati setiap 5 Juni.

Sebelumnya pada proyek rintisan yang digagas sejak 2023, kedua perusahaan tersebut memfasilitasi dan mendampingi 25 peternak sapi perah dari Koperasi KAN Jabung, Malang dan Koperasi Setia Kawan, Pasuruan - terkait pemanfaatan limbah kotoran sapi yang digunakan kembali menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi biogas. Setiap unit biogas dibangun untuk satu keluarga peternak sapi perah di halaman rumahanya.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Oleh Polda Jatim, UGM Tak Tahu Yudi Jadi Dirut PT Energi Sterila Higiena

Melalui inisiatif ini, sekitar 75 ribu kg CO2 ekuivalen jejak karbon per tahun dapat dikurangi. Tak berhenti di situ, tahun ini keduanya juga berkomitmen untuk memperluas manfaat, dengan menambah 50 unit Biogas.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para mitra peternak sapi perah kami, sekaligus berkontribusi pada lingkungan yang berkelanjutan. Karenanya, kami sangat bersemangat atas kolaborasi terkait implementasi biogas ini," kata Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, dalam keterangan tertulisnya.

Inisiatif 'Nourishing a Better Planet' yang diusung bersama induk perusahaannya, FrieslandCampina, serta visi perusahaan 'Nourishing Indonesia to Progress', sambung dia, menginspirasi langkah-langkah kolaboratif seperti ini.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat memacu penerapan peternakan sapi perah yang ramah lingkungan, sebagai salah satu upaya yang bertujuan untuk memajukan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras," imbuh Andrew.

Implementasi teknologi biogas pada lahan peternak sapi perah tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membawa kebermanfaatan ekonomi bagi para peternak.

Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, BRI Salurkan Bibit Pohon untuk Nasabah yang Terima Kredit

Dengan menggunakan biogas sebagai sumber energi alternatif, peternak dapat mengurangi biaya operasional rumah tangga yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar fosil atau LPG.

Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas, peternak juga dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah di peternakan mereka, mengurangi biaya pengelolaan limbah, serta menjalani pengelolaan peternakan yang berkelanjutan.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi di proyek yang memiliki dampak besar bagi lingkungan dan peternak sapi perah lokal ini. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan teknologi berkelanjutan,” ujar Andy Budiarto, Manager Technical, Environment & CSR dari PT Jawa Power.

Ia menambahkan inisiatif kolaboratif ini juga memberikan dampak positif bagi para peternak sapi perah yaitu pengurangan biaya pembelian gas untuk keperluan memasak.

Selain itu ampas kotoran sapi kering yang dihasilkan oleh unit Biogas juga dapat diolah menjadi pupuk organik.

Kabar baiknya, guna memberikan manfaat yang lebih luas, tahun ini kedua perusahaan tersebut telah sepakat untuk memperluas program Biogas dengan penambahan 50 unit baru bekerjasama dengan 3 koperasi peternak sapi perah sebagai penerima manfaat.

Load More