SuaraJatim.id - Selesai pertandingan Piala AFF U-19 2024 di Gelora Bung Tomo (GBT), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya langsung mempersiapkan diri untuk mengatasi sampah yang ditinggalkan suporter.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, mereka bergerak cepat membersihkan sampah di Stadion GBT.
"Jadi untuk sampah dari Piala AFF U-19, begitu selesai pertandingan, kita melakukan penyisiran sampah di luar stadion terlebih dahulu, seperti dari tenant-tenant yang jualan, juga sampah dari para suporter," ujar Dedik kepada Suara.com, Senin (29/7/2024).
Pada pertandingan babak penyisihan grup Piala AFF U-19 2024 misalnya, sampah yang dikumpulkan dari dalam maupun luar GBT mencapai 3 Ton.
Baca Juga: Kontroversi Vonis Bebas Ronald Tannur, PN Surabaya Angkat Bicara
"Dipertandingan babak penyisihan, itu kurang lebih 2 ton, paginya petugas kebersihan di dalam stadion menyisir dan terkumpul 1 ton," terangnya.
Namun, ada peningkatan jumlah sampah saat babak semifinal.
"Sementara yang semifinal, penonton cukup banyak, sekitar 24 ribuan, kami sisir sampah di luar stadion sekitar 4 ton, dan bagian dalam sekitar 1,5 ton," jelasnya.
"Hari ini final, yang pasti penonton bertambah banyak, yang pasti kita sudah antisipasi, kita gunakan kompektor. Karena perkiraan kami pasti sampah dua kali lipat sampah dari semifinal," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, para suporter pendukung timnas masing-masing, memang dilarang membawa botol plastik ke dalam stadion GBT, dan Panpel menyediakan kantong plastik sebagai gantinya.
Baca Juga: Website Tiket Final AFF U-19 Error, Panpel Klaim Semua Ludes Terjual
"Dalam kompetisi ini, penonton dilarang bawa botol, yang diperbolehkan gelas plastik, bukan botol. Mayoritas sampah seperti itu yang kita sisir di dalam stadion," ucapnya.
Berita Terkait
-
Ole Romeny Sorot Nasib Anak Indonesia: Banyak Talenta Sepak Bola tapi Mereka Tak Selalu Bisa...
-
Azealia Banks Sebut Indonesia 'Tempat Sampah Dunia': Hinaan atau Keprihatinan?
-
Latihan Ekstrem Pemain Korut Lawan Timnas U-17: Tempaan Fisik Brutal dan Cuci Otak?
-
Profil Korea Utara, Lawan Timnas Indonesia U-17 di Perempat Final Piala Asia U-17 2025
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Terkini
-
Polemik Sidak Wakil Wali Kota Surabaya, Bagaimana Hukum Perusahaan Menahan Ijazah Karyawan?
-
Rip Current, Si Pembunuh Sunyi: 6 Korban Jiwa di Laut Selatan Pacitan
-
Banjir Pamekasan, 2 Kecamatan Basah Kuyup
-
Gubernur Khofifah: Jaga Kelestarian-Keindahan Alam Jatim, TNBTS Jadi yang Terindah Ketiga Sedunia
-
Fakta Baru Meninggalnya Lelaki dan Perempuan di Kamar Kos Surabaya