SuaraJatim.id - Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas wijen. Salah satunya dengan mendorong agar petani menggunakan benih wijen unggul.
Sosialisasi penggunaan benih wijen unggul dilakukan kepada para petani di Lamongan.
Benih wijen unggul yang ditawarkan Disbun Jatim ini diklaim memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan varietas lokal.
Kepala Bidang Tanaman Semusim Dinas Perkebunan Jawa Timur, Prasojo Bayu mengatakan, benih wijen yang ditawarkan ini memiliki varietas unggul yang telah diseleksi secara ketat.
Hasilnya cukup bagus karena dapat menghasilkan biji yang lebih banyak dan besar.
“Beberapa varietas unggul memiliki siklus hidup yang lebih pendek (genjah), sehingga petani dapat melakukan lebih banyak siklus tanam dalam satu tahun,” kata Kepala Bidang Tanaman Semusim Dinas Perkebunan Jawa Timur, Prasojo Bayu.
Dikatakan Prasojo, sebagai langkah awal, penerapan intensifikasi pertanian wijen itu dilaksanakan di kabupaten Lamongan. Para petani menanam wijen dengan menggunakan benih berlabel dan bersertifikat.
“Penggunaan intensifikasi wijen itu dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli,” tambahnya.
Penyediaan bibit wijen unggul ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan meningkatkan produktivitas pertanian, kualitas hasil, dan kesejahteraan petani. Selain juga mendukung pengembangan industri pengolahan biji wijen serta ketersediaan pangan yang bergizi bagi masyarakat.
Baca Juga: Viral Guru di Lamongan Tampar Siswanya, Begini Kronologi Sebenarnya
Keunggulan dari bibit tersebut dapat menghasilkan biji wijen berkualitas baik, mulai dari ukuran biji yang lebih seragam, kadar minyak yang lebih tinggi, dan rasa yang lebih lezat.
“Bibit unggul ini juga punya daya tahan yang baik bagi segala macam penyakit. Sehingga bisa mengurangi kerugian akibat serangan hama dan penyakit, serta menurunkan biaya produksi,” katanya.
Selain itu, penanaman wijen benih unggul memiliki adaptasi terhadap lahan yang lebih bagus, di antaranya tanah yang kurang subur, iklim yang ekstrem, atau serangan hama dan penyakit tertentu.
“Diharapkan dengan penerapan kualitas bibit yang baik maka akan bisa meningkatkan pendapatan bagi petani,” kata Prasjojo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat
-
Khofifah Tegaskan Profesionalisme Tim DVI dalam Identifikasi Korban Mushalla Ponpes Al Khoziny
-
3 Kunci Utama Untuk Dapatkan DANA Kaget Secepat Kilat di Malam Minggu
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu