SuaraJatim.id - Belasan warga dilaporkan sakit cikungunya. Beberapa di antaranya tidak bisa jalan.
Dinas Kesehatan Kota Kediri mencatat, pasien cikungunya diderita warga di Kelurahan Blabak dan Bawang di Kecamatan Pesantren.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto mengatakan, sedikitnya ada 17 warga yang terserang cikungunya.
"Ada 17 orang warga yang dilaporkan Chikungunya. Di Kelurahan Blabak ada 12 warga, dan di Kelurahan Bawang ada lima warga," katanya, Selasa (8/1/2025).
Penyakit cikungunya ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hendik mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Pada kader dan warga masyarakat kami imbau waspada dengan menggiatkan upaya pencegahan DBD dan Chikungunya dengan melakukan gerakan PSN 3 M secara rutin dan berkesinambungan. Jangan biarkan nyamuk berkembang biak di sekitar kita," ungkapnya.
Dia juga mengingatkan warga dan kader waspada terhadap kondisi cuaca yang hujan dalam beberapa hari terakhir.
Lurah Blabak Kota Kediri Rizky Zakaria menyampaikan, ada beberapa rukun tetangga (RT) yang terkena cikungunya. Mereka yang terserang berusia beragam dari anak-anak hingga dewasa.
"Laporan ke kelurahan itu pekan lalu, warga berobatnya ke puskesmas dan semua saat ini di rumah. Ada yang tidak bisa jalan, ini melanda usia anak-anak hingga dewasa," kata Rizky.
Baca Juga: Penyebab Kematian Kakak Beradik dalam Rumah di Kediri Masih Misterius
Warga yang terserang cikungunya saat ini sudah mulai membaik. Meski dirawat di rumah, pasien tetap mendapat pemantauan dari Puskesmas.
Pihak kelurhan aktif mengajak masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk dengan 3 M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, hingga memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Selain itu, juga melakukan pengasapan sebagai upaya lain pencegahan penyakit demam berdarah dan cikungunya. "Kemarin juga diadakan survei oleh kader kesehatan, hari ini dilakukan analisa oleh petugas kesehatan," katanya.
Cikungnya memiliki gejala yang bisa dirasakan. Salah satu warga, Agus menuturkan, dia mengalami demam hingga bintik hitam, sebelum merasakan kaku pada sendi.
"Pertama demam sampai tiga hari kemudian ada bintik merah. Buat jalan itu agak sulit, sendi kaku sampai sekarang," kata Agus. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi