Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Minggu, 19 Januari 2025 | 15:31 WIB
Ilustrasi Pasar Hewan. [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraJatim.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi mewabah di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Salah satunya Jombang yang akhirnya memutuskan menutup pasar hewan.

Data yang didapat menyebutkan angka sapi yang terkena PMK sebanyak 835 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 ekor mati, 80 ekor dipotong paksa, 245 ekor sembuh, dan 484 ekor masih dalam kondisi sakit atau dalam proses pengobatan.

Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, M Saleh mengatakan, keputusan penutupan pasar hewan tersebut berdasarkan Surat Edaran Pj Bupati Jombang nomor: 100.3.4.2/26/415.29/2025 yang diterbitkan pada 18 Januari 2025.

Kebijakan ini menindaklanjuti Edaran Menteri Pertanian Republik Indonesia terkait kewaspadaan dini terhadap penyakit hewan menular strategis (PHMS).

Baca Juga: Hilang Misterius Saat Hujan, Bocah Jombang Ditemukan di Sungai Tak Jauh dari Rumahnya

Saleh mengungkapkan, penutupan pasar hewan berlaku 2 pekan atau 14 hari, terhitung mulai Tanggal 19 Januari hingga 1 Februari 2025.

“Penutupan pasar hewan bertujuan untuk menekan tingkat penularan PMK di Kabupaten Jombang. Kami menghimbau kepada peternak dan masyarakat untuk aktif melaporkan kasus atau dugaan PMK serta penyakit hewan menular lainnya,” ujarnya dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com, Minggu (19/1/2025).

Pihaknya akan melakukan pembersihan dan desinfeksi selama penutupan pasar hewan.

Selain melakukan upaya pencegahan dengan penutupan sementara pasar hewan, Saleh mengimbau para peternak untuk melakukan vaksinasi kepada sapi.

“Populasi sapi di Jombang mencapai 70 ribu ekor. Saat ini, sudah tersedia 7.050 dosis vaksin, dan vaksin berikutnya akan segera menyusul,” katanya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Pastikan Hewan Ternak Layak Dijual dan Ajak Antisipasi Wabah PMK

Load More