SuaraJatim.id - Belasan anggota perguruan silat digelandang di Mapolres Blitar usai membuat onar di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro.
Sebanyak 11 orang diamankan polisi karena terlibat pengeroyokan serta pencurian beberapa waktu lalu.
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan, kesebelas orang tersebut melakukan konvoi usai menghadiri acara hajatan di Wonotirto sembari di bawah pengaruh minuman keras.
Tiga orang telah ditetapkan tersangka dan ditahan, yakni berinisial MH (27), JWB (20) dan RGR (19). Kemudian satu orang HM (22) diamankan atas tuduhan pencurian telepon seluler.
Sedangkan tujuh orang lainnya melakukan konvoi dan meresahkan serta perusakan yakni RAB ( 25), FFMP (19), AP (17), AAP (19), DM (19), RH (19) dan HM (22). Semuanya anggota perguruan silat yang diamankan tersebut merupakan warga Blitar.
"Saya tegaskan pada saat itu semua pelaku, 11 orang ini, berada di bawah pengaruh minuman keras yang baru saja dikonsumsi di daerah Kecamatan Wonotirto," ujarnya, Senin (17/2/2025).
Arif menjelaskan, para anggota perguruan silat yang diamankan tersebut melakukan konvoi dan berbuat onar setelah menghadiri hajatan di wilayah Wonotirto. "Insiden ini kemudian berujung pada tindak kekerasan terhadap korban yang saat ini masih dalam proses pemulihan," katanya.
Tidak hanya itu, para pelaku ini juga melakukan penganiyaan yang menyebabkan korban luka.
Kini, para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tiga orang yang didakwa melakukan penganiayaan dijerat Pasal 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban mengalami luka. Hukumannya, maksimal tujuh tahun penjara.
Baca Juga: Satu Korban Longsor di Blitar Ditemukan, Korban Tertimbun Sedalam 5 Meter
Lalu HM tidak ditahan karena termasuk pencurian ringan. Sementara itu, tujuh orang lainnya yang melakukan konvoi dan merusak dikenakan dengan undang-undang Ormas.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, pakaian korban, pakaian tersangka, video rekaman CCTV, hasil Visum et Repertum korban. Lalu tujuh unit sepeda motor yang digunakan konvoi, batu bata, dan telepon seluler sebanyak 11 unit.
Arif meminta para pemuda untuk tidak melakukan tindakan yang berujung pada kekerasan.
“Kami mengingatkan agar setiap kegiatan di ruang publik dilakukan dengan tertib dan tidak mengarah pada tindakan anarkis. Kami akan terus melakukan patroli dan pengawasan guna mencegah kejadian serupa terulang kembali,” kata dia.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta mengumpulkan bukti tambahan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Catat! 5 Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Setelah Sholat Subuh
-
Sound Horeg Dilarang Tampil di HUT Kemerdekaan RI
-
Dapatkan Kartu Kredit BRI Sesuai Gaya Hidup Anda Sekarang, Bisa Diajukan Secara Online
-
Lantik 38 Ketua DPC HKTI se-Jawa Timur, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Kedaulatan Pangan di Jatim
-
Pulang Nonton Pencak Dor Malah Dikeroyok, 3 Pelaku Masih di Bawah Umur