SuaraJatim.id - Ramadan bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Makna Ramadan jauh lebih besar. Pahala di bulan tersebut juga jauh berlipat ganda. Karena itu, Bupati Ngawi Ony Anwar mengajak masyarakat merefleksikan makna penting Ramadan.
Ajakan itu disampaikan Ony Anwar saat mengisi tausiyah keagamaan di Aula Megawati Soekarnoputri, di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di Surabaya.
"Kalau ibadah yang lain pahalanya antara 10-700 lipat. Kalau puasa di bulan Ramadan, ini untuk Allah. Sehingga Allah yang menentukan jumlah pahalanya. Jadi bisa jumlahnya tidak terhingga," ucapnya.
Bagi pria yang kini menjabat sebagai wakil ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP Jatim, ada tiga esensi Ramadan. Semua itu jika dilakukan, maka akan membuat orang menjadi golongan yang bertakwa pada Allah SWT atau biasa disebut Muttaqin.
Esensi yang ia maksud adalah menyegerakan mohon ampun ketika berbuat dosa, ikhlas dalam bersedekah, dan mampu menahan amarah. Termasuk di dalamnya adalah merawat silaturahmi dengan keluarga terdekat.
"Dalam surat Ali Imran ayat 134 dijelaskan: ketika kita mendapati suatu kesalahan kekhilafan ini Allah meminta kita menyegerakan mohon ampun ke Allah, yang oleh Allah akan diganjar surga yang luasnya langit dan bumi," ungkapnya.
Menurutnya, meski terlihat sederhana, tiga hal itu cenderung sulit dilakukan. Hal ini, juga tercatat dalam riwayat hadis. Ony mencontohkan pada aspek ketiga yakni merawat silaturahmi. Seringkali dalam satu keluarga, orang tua lebih fokus pada anaknya yang sedang di perantauan.
"Tanpa sadar setiap hari anak lainnya yang selalu menjaga dan merawatnya. Kadang kita lupa tiap hari kita berinteraksi, ini yang harus kita pahami dulu. Saudara kita, kerabat kita, orang tua kita baru yang lainnya, kadang ini malah kelewatan," sebutnya.
Selanjutnya pada aspek mohon ampunan. Menurut Ony saat sekarang bangsa ini sangat beruntung. Sebab budaya saling memaafkan sudah terjaga. Dulu budaya ini diawali oleh Soekarno bersama para alim ulama yang membuat kegiatan bernama halal bihalal usai Ramadan. Dengan ini masyarakat tak perlu malu jika ingin minta maaf maupun memaafkan.
Baca Juga: Buka Puasa Gratis dan Konser Musik? BRI Hadirkan Festival Ramadan Meriah di GBK!
"Dulu Pak Soekarno dengan alim ulama yang membudayakan halal bihalal. Kalau tidak ada acara itu mungkin minta maaf itu gengsi. Ketika halal bihalal kita selamanya rame-rame jadi gengsinya hilang," terang Ony.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Intip Calon Jemaah Haji Gelombang Kedua Mulai Berdatangan ke Asrama Haji Pondok Gede
-
Prabowo Bikin Heboh di Bandara Soetta: Candaan "Menghilang" ke Menhan Jadi Sorotan!
-
Sempat Buron Tiga Tahun, Pemilik Situs Judol Nitro123 Ditangkap Bareskrim di Bandara Soetta
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
-
Megawati: Saya Yakin kalau Kita Menjadi Manusia Seutuhnya, Maka Kebenaranlah Selalu Akan Menang
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
-
Persib Juara, Bojan Hodak Disejajarkan dengan Pemain Bayern Munich
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
Terkini
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan