SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Haul Almarhum R. KH. Abdul Hamid Itsbat di Lembaga Pesantren Islam (LPI) Al Hamidy Banyuanyar, Kabupaten Pamekasan, Selasa (18/3/2025).
Kiai R. Abdul Hamid ialah putra dari KH. Maulana Itsbat, pendiri Pondok Pesantren Banyuanyar yang merupakan pesantren tertua di Indonesia. Almarhum wafat di Mekah tahun 1931 atau 1352 Hijriah dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma’la.
Dalam haulnya kali ini, dihadiri sebanyak 10.000 jemaah. Termasuk Wakil Gubenur Jatim Emil Elestianto Dardak yang turut mendampingi Gubernur Khofifah. Acara berjalan khidmat dengan lantunan Al-Qur'an, selawat, dzikir, tahlil, dan doa.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa almarhum Kiai Abd. Hamid Itsbat adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam masyarakat dan memiliki kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan keagamaan.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Optimistis Lumbung Pangan EPIK Mobile Mampu Mengendalikan Harga Sembako di Jatim
"Beliau ini tokoh inspiratif bukan hanya bagi Pamekasan tapi juga untuk Indonesia. Maka haul ini adalah bentuk apresiasi kita atas jasa-jasanya dalam membangun bangsa," ujarnya.
"Legacy beliau tetap hidup walaupun sudah hampir satu abad sejak beliau wafat. Anak-anak didik beliau sudah ribuan yang tersebar di mana-mana dan berkontribusi di masyarakat. Maka sudah tugas kita untuk menjaga warisan ini," lanjut Khofifah.
Gubernur Khofifah menambahkan, acara haul ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan keagamaan.
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendukung dan mengembangkan program-program pendidikan dan keagamaan yang telah dirintis oleh almarhum KH. R. Abd. Hamid Itsbat.
"Kita harus terus memperkuat kerja sama antara Pemerintah, masyarakat, dan ulama dalam membangun kehidupan sosial yang lebih baik," kata Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah berharap akan ada lebih banyak generasi penerus yang meneladani KH. R. Abd. Hamid Itsbat. Sehingga, lahir generasi agamis yang dapat memimpin negeri dengan segala kearifannya.
"Banyak sekali yang bisa dicontoh. Seperti tirakat tidak kenal lelah yang beliau jalani selama puluhan tahun dengan niat agar keturunan dan santri-santrinya hidup mulia. Mudah-mudahan, apa yang telah beliau tinggalkan untuk kita berupa ilmu dan teladan mulia dapat menjadi amal jariyah beliau," pungkas Khofifah.
Kabupaten Pamekasan adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berada di Pulau Madura, yang terpisah dari Pulau Jawa oleh Selat Madura.
Pamekasan merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah sekitar 792,24 km² dan berpenduduk sekitar 850.000 jiwa. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dan 178 desa. Pamekasan dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi alam yang besar, terutama di bidang pertanian dan perikanan.
Jarak antara Kabupaten Pamekasan dan Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, sekitar 120 km. Perjalanan dari Surabaya ke Pamekasan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3-4 jam melalui Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.
Kabupaten Pamekasan dinobatkan sebagai Kabupaten Pendidikan yang peresmiannya dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Nuh pada akhir 2012. Sebabnya, di kabupaten ini terdapat banyak lembaga pendidikan. Mulai Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi.
Jumlah perguruan tinggi di Pamekasan yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan adalah empat perguruan tinggi swasta. Kemudian di bawah naungan Kementerian Agama ada 11 perguruan tinggi, terdiri dari satu negeri dan 10 swasta.
Beberapa perguruan tinggi yang ada di Pamekasan yaitu Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN Madura), Universitas Madura, Universitas Islam Madura Pamekasan, dan masih banyak lagi.
Kabupaten Pamekasan memiliki beberapa objek wisata yang menarik, seperti Pantai Talang Siring, Air Terjun Toroan, dan Makam Sultan Abdul Kadirun. Pamekasan juga dikenal sebagai daerah yang memiliki budaya yang kaya, terutama dalam hal musik dan tarian tradisional. ***
Berita Terkait
-
Anies Tak Dapat Jabatan Struktural di Ormas Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid: Dia Panutan Kita
-
Tak Cuma Fufufafa, Inayah Wahid Juga Diduga Sindir Gibran di Haul Ke-15 Gus Dur: Para-Para...
-
Logo Kementerian Desa Terpampang di Backdrop Haul Ibu Yandri Susanto, Netizen: Permintaan Maaf Cuma Sandiwara?
-
Polemik Haul Ibu Menteri PDT Diduga Berbalut Kampanye Istri Cabup Serang: Undangan Pakai Kop Kementerian, Ada APK
-
Yandri Susanto Tanggapi Kritik Mahfud MD, Klaim Tak Salahgunakan Kop Surat Menteri
Terpopuler
- Gubri Wahid Pusing Mikirin Defisit APBD: Omongan Syamsuar Terbukti, Sempat Diejek SF Hariyanto
- Colek Erick Thohir, 5 Pemain Keturunan Grade A Siap Dinaturalisasi Timnas Indonesia Setelah Maret 2025
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Eks Penyerang AZ Alkmaar Kelahiran Zwolle: Saya Dihubungi PSSI
- Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu
Pilihan
-
IHSG Berpotensi Rebound Pasca Pelemahan Ekstrem Selasa Kemarin
-
Timnas Indonesia Jalani Latihan Perdana, Suporter: Baunya Wangi Banget
-
Eksklusif Prediksi Australia vs Timnas Indonesia: Laga Krusial dan Magis Racikan Patrick Kluivert
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
IHSG Anjlok, Bos BEI Salahkan Donald Trump
Terkini
-
BRI Wujudkan Bisnis Berkelanjutan dengan Prinsip ESG, Begini Komitmennya
-
Warga Blitar Ditangkap Polisi Usai Ketahuan Jual Bahan Peledak: Belajar dari YouTube
-
Komisi E DPRD Jatim Nilai Penerapan KRIS di Rumah Sakit Belum Saatnya
-
Gubernur Khofifah: RKH Abdul Hamid Itsbat Tokoh Inspiratif, Warisan Keilmuannya Harus Dijaga
-
Kronologi Kecelakaan Mobil Vs Truk di Jalur Pacitan-Solo: Sigra Remuk Bagian Depan