SuaraJatim.id - Demonstransi tolak UU TNI masih bergulir di sejumlah daerah di Jawa Timur. Massa di Lamongan, Bojonegoro, hingga Kediri menggelar aksi pada Kamis (27/3/2025).
Di Lamongan demo yang dilakukan mahasiswa di depan gedung DPRD Lamongan berakhir ricuh.
Para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Lamongan menggelar demo di depan gedung DPRD setempat. Mereka melakukan orasi hingga teaterikal penolakan UU TNI. Tak hanya itu, pendemo juga membakar ban bekas di tengah jalan.
Demo yang dilakukan mulai sore hari itu berlanjut hingga malam. Situasi panas terjadi menjelang gelap. Bentrokan tak terhindarkan antara massa dengan petugas kepolisian.
Polisi berusaha memukul mundur pendemo hingga ke persimpangan Alun - Alun Lamongan. Bentrokan berlanjut hingga ke Jalan KH Ahmad Dahlan.
Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra mengatakan, sebanyak 39 orang diamankan usai aksi demo tersebut. “Ini rata - rata dari orang Lamongan, tapi banyak yang sekolah atau berkuliah di luar Lamongan,” kata Bobby dilansir dari BeritaJatim --- partner Suara.com.
Dia memastikan massa yang diamankan tersebut dalam kondisi sehat. Hanya mungkin sedikit pusing karena berpuasa.
Demo ricuh juga terjadi di Bojonegoro. Bentrokan terjadi usai massa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD setempat. Petugas kepolisian melakukan tindakan represif kepada pendemo dari mahasiswa.
Beberapa orang diamankan diamankan pihak kepolisian. “Ada teman kami yang dibawa ke polres, informasinya ada tiga orang,” ujar Koordinator Lapangan Fajar Wicaksono.
Baca Juga: Mencekam! Ini Kronologi Lengkap Pelajar di Kediri Tewas Dikeroyok
Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto menyebut terpaksa memukul mundur massa dengan menyemprot water canon karena melihat demo tak lagi dilakukan oleh mahasiswa. “Saya melihat tidak hanya mahasiswa, jadi terpaksa dipukul mundur dengan water canon,” jelasnya.
Mengenai massa yang diamankan, Mario meminta waktu untuk mengeceknya terlebih dahulu. “Saya masih di DPRD, saya cek dulu ya,” katanya.
Sementara itu di Kediri, demo diwarnai dengan bom molotov dan petasan. Massa yang melakukan aksi mulai berkumpul di depan gedung DPRD Kota Kediri menjelang sore hari. Mereka berpakaian serba hitam membawa spanduk bertuliskan protes terhadap UU TNI.
Massa juga sempat melakukan aksi vanadalisme dengan mencorat - coret area sekitar. Menjelang malam situasi mulai memanas. Massa mulai melempari petasan ke arah aparat yang berjaga di depan Gedung DPRD Kota Kediri. Kericuhan pun tak terhindarkan.
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyampaikan bahwa peserta aksi melakukan tindakan berbahaya.
“Peserta aksi melaksanakan tindakan yang membahayakan seperti pelemparan kembang api, melemparkan bahan peledak molotov sehingga mengenai beberapa objek terbakar,” kataya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Teks Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus Lengkap Disertai Doa Inspiratif
-
BCA Diakusisi Jadi BUMN? Isu BLBI Kembali Mengguncang Keluarga Hartono!
-
Di Bawah Atap Oranye : Jejak Pendidikan TK YRPU dari Zaman Kolonial di Lombok.
-
Dari Tarkam ke Timnas Indonesia U-17: Dimas Adi Anak Guru yang Cetak Gol Ciamik ke Gawang Uzbek
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
Terkini
-
Dzikir dan Sholawat HUT RI Bersama Habib Syech di Grahadi, Gubernur Khofifah: Makin Damai Indonesia
-
Pidato Kenegaraan Presiden, DPRD Jatim Dukung Pesan Prabowo Soal SDA dan Pangan
-
HUT ke-80 RI, Gubernur Khofifah dan Ribuan Warga Jatim Gelar Dzikir, Doa, dan Sholawat
-
Gula Petani Mangkrak di Gudang, Ultimatum Mogok Massal Ancam Gagalkan Swasembada Gula Nasional
-
Kerap Dikira Asli Nusantara, 5 Makanan Populer Ini Ternyata Jejak Kuliner Belanda