Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 31 Maret 2025 | 06:12 WIB
Ilustrasi pelaku/tahanan [ANTARA]

Menurut informasi yang dikumpulkan, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Raya Umum Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Saat itu korban berboncengan naik sepeda motor bersama teman - temannya akan pulang ke Pare dari Simpang Lima Gumul (SLG) sekitar pukul 00.30 WIB.

Di tengah jalan arah Kecamatan Pagu, mereka berpapasan dengan gerombolan anak-anak muda yang kemudian berbalik arah mengejar mereka.

Karena panik, Rayyan pun terjatuh dari boncengan temannya. Sementara itu teman-temannya melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran gerombolan.

Korban dikeroyok hingga mengalami luka serius. Rayyan luka lecet di lutut kanan dan kiri, tangan kanan, alis mata kiri, tangan kiri. Telinga korban keluar darah.

Baca Juga: Coba Racik Petasan Sendiri, Pelajar Tulungagung Alami Luka Bakar Serius

Tiga orang korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri untuk mendapatkan perawatan. Untuk korban Rayyan sempat dirawat intensif selama sehari sebelum akhirnya meninggal dunia pada Selasa (25/3/2025).

Tindakan terhadap pengeroyokan remaja ini menjadi perhatian pengemat kepolisian Bambang Rukminto. Dia menyayangkan minimnya pemberitaan mengenai insiden ini.

“Sehari kemarin, saya cermati media. Saya tak menemukan ada berita maupun informasi terkait insiden tersebut. Apakah kasus-kasus pengeroyokan seperti ini sudah terlalu jamak sehingga tak lagi layak berita? Atau karena bulan puasa sehingga semua harus ikut menciptakan suasana sejuk dan damai? Bagi saya, insiden yang merampas hak hidup seseorang harus tetap dikabarkan. Kekerasan pada sesama harus dihentikan,” katanya disitat dari BeritaJatim.

Load More