Konon, tujuan awal pendiriannya adalah untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang indah dan berfungsi sebagai pusat studi tumbuhan bagi para ilmuwan dan masyarakat.
Lokasi pertama kebun botani ini berada di kawasan Kaliondo, yang kini menjadi area kompleks Tugu Pahlawan. Dengan luas sekitar 10 hektar, taman ini mulai mengoleksi berbagai jenis tanaman dari dalam dan luar negeri. Kehadiran taman botani ini disambut antusias oleh masyarakat Surabaya yang kala itu membutuhkan ruang publik yang asri.
Seiring berjalannya waktu, daya tarik kebun botani ini semakin meningkat. Karena jumlah satwa yang dikoleksi oleh Khommer tersebut semakin banyak, tepatnya pada tahun tanggal 28 September 1917 Kebun Binatang surabaya di pindahkan ke daerah Groedo dengan bantuan perusahaan bernama Bouwmaatschappij Koepang.
Pengurus kebun binatang surabaya menyewa tanah didaerah Groedo yang dahulunya tanah itu merupakan bekas dari bangunan pabrik gula kecil di Jalan Groedo dekat Tamarindelan (jalan raya Tamrind).
Tahun 1918 mulai dibuka untuk umum dan ditetapkan tiket masuknya dengan ketentuan tarif sendiri.
Kemudian pada tahun 1922 Kebun Binatang Surabaya telah menempati area kawasan Darmo dari hasil lobi kepada perusahaan Trem Uap Jawa Timur (Oost Java stoomtram Maatschappij) yang lantas menawarkan lahan seluas 30.400 m2.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya