SuaraJatim.id - Fenomena baru muncul di kalangan Generasi Z (Gen Z) di kota-kota besar Indonesia. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan kantoran yang dianggap ideal, banyak anak muda kini justru melirik kembali profesi-profesi "zaman dulu" atau kerah biru yang sempat dipandang sebelah mata.
Bukan lagi soal gengsi, pilihan ini didasari oleh realitas ekonomi, kejenuhan budaya kerja korporat, dan keinginan untuk memiliki keahlian nyata yang tangible.
Generasi yang tumbuh di era digital ini tampaknya mulai mempertanyakan narasi kesuksesan konvensional yang identik dengan bekerja di gedung-gedung perkantoran megah.
Sulitnya menembus pasar kerja kerah putih, ditambah dengan tekanan dan budaya kerja yang seringkali tidak sejalan dengan nilai-nilai yang mereka anut—seperti keseimbangan hidup dan kesehatan mental—mendorong mereka mencari jalur alternatif.
"Karena janji gelar sarjana empat tahun tidak terpenuhi, dan biaya untuk memperoleh gelar sarjana terus meningkat, anak muda Amerika membuat pekerjaan kerah biru menjadi keren lagi," ucap Courtney Alev, advokat keuangan konsumen di Credit Karma, menyoroti tren serupa yang terjadi secara global.
Pernyataan ini agaknya relevan dengan kondisi di Indonesia. Banyak Gen Z merasa ijazah sarjana tidak lagi menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan stabil.
Alih-alih terjebak dalam ketidakpastian dan persaingan ketat di sektor formal, mereka memilih untuk menjadi 'bos' bagi diri sendiri dengan bekal keahlian praktis.
Fenomena ini juga didorong oleh pergeseran cara pandang terhadap pekerjaan. Gen Z cenderung lebih pragmatis dan menghargai pekerjaan yang memberikan hasil nyata dan kepuasan langsung.
Pekerjaan kerah biru, yang menuntut keterampilan tangan dan keahlian spesifik, menawarkan hal tersebut. Mereka tidak hanya mencari stabilitas finansial, tetapi juga kemandirian dan kontrol atas waktu serta pekerjaan mereka.
Baca Juga: Susah Cari Kerja? Ini Solusi dari Al-Quran Menurut Ustadz Adi Hidayat
Profesi 'Jadul' yang Kembali Naik Daun
Pergeseran minat ini membuat beberapa profesi tradisional yang dulu sempat meredup, kini kembali bersinar dan menjadi incaran Gen Z. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Tukang Cukur (Barber)
Jauh dari kesan kuno, profesi ini bertransformasi menjadi seni grooming yang trendi. Dengan menjamurnya barbershop berkonsep modern dan media sosial sebagai portofolio, menjadi seorang barber profesional kini dianggap keren dan menjanjikan secara finansial.
2. Pandai Besi Modern
Bukan lagi sekadar membuat alat-alat pertanian. Di tangan Gen Z yang kreatif, keahlian pandai besi diaplikasikan untuk membuat produk kustom yang artistik seperti pisau custom, dekorasi interior, hingga furnitur industrial yang memiliki nilai jual tinggi.
3. Tukang Kayu (Woodworker)
Minat terhadap furnitur dan dekorasi rumah yang unik dan personal membuat profesi tukang kayu kembali diminati. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, para pengrajin kayu muda memamerkan karya mereka dan membangun brand pribadi yang kuat.
4. Mekanik dan Modifikator Kendaraan
Hobi otomotif yang tak pernah mati melahirkan generasi baru mekanik dan modifikator andal. Mereka tidak hanya memperbaiki, tetapi juga menciptakan karya seni di atas roda, melayani komunitas yang solid dan loyal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Ekonomi Nasional, BRI Sukses Salurkan Rp55 Triliun ke UMKM dan Sektor Produktif
-
5 Fakta Menarik di Balik Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, Inspirasi Hari Santri 2025
-
GG, Kuota Habis? Rezeki Gamer Datang! Klaim Dana Kaget Gratis Hari Ini
-
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Menteri Agama RI, Ini Komitmennya
-
Hari Santri 2025, Pesan Tegas Gus Yahya: Jihad Santri Bukan Angkat Senjata, Tapi Perangi Hoaks!