Budi Arista Romadhoni | Baehaqi Almutoif
Selasa, 22 Juli 2025 | 12:58 WIB
Ketua Komisi E DPRD Jatim Sri Untari. [Ist]

SuaraJatim.id - Pemerintah akhirnya meluncurkan Koperasi Merah Putih (KMP). Program tersebut merupakan upaya untuk membangkitkan perekonomian di desa.

Keberadaan KMP disebut juga sudah ada di Jawa Timur. Anggota DPRD Jatim dari PDI Perjuangan angkat bicara mengenai hal itu.

Sri Untari Bisowarno, selaku penasehat fraksi menilai program ini sebagai langkah yang bagus.

"Saya meyakini dengan skema dari Presiden yang serius terhadap membangun eknomi pedesaan dan perkotaan melalui koperasi, maka ini jalan untuk Indonesia cepat maju," ujarnya di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim siap menjembatani kebutuhan atas Koperasi Merah Putih.

“Kami di Fraksi PDI Perjuangan siap menjadi jembatan antara kebutuhan koperasi dan kebijakan pemerintah. KMP harus menjadi momentum membangkitkan koperasi yang sehat, mandiri, dan berbasis komunitas," lanjutnya.

Pihaknya sampai sekarang masih konsisten memperjuangkan koperasi sebagai pilar ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan membahasnya lewat regulasi di DPRD Jatim.

Pada konteks KMP, Fraksi PDI Perjuangan berkomitmen untuk terus mengawal melalui peran legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dukungan ini sejalan dengan visi PDI Perjuangan dalam membangun ekonomi berdikari melalui jalan koperasi.

“KMP harus kita dorong terus, karena inilah jalan ekonomi kerakyatan yang digariskan Bung Karno. Ekonomi rakyat bukan ekonomi pasar bebas yang rakus dan eksploitatif, tapi ekonomi yang berpihak, adil, dan bergotong royong,” tegasnya.

Baca Juga: Tinjau Koperasi Merah Putih Mojokerto, Gubernur Khofifah: Kemitraan dengan UMKM, Bukan Kompetisi

KMP diharapkan mampu menjadi instrumen kolektif yang mendorong akselerasi ekonomi rakyat dari bawah. Dia yakin, koperasi mampu merajut kekuatan ekonomi berbasis gotong royong.

Untari yang juga merupakan Ketua Umum Koperasi Konsumen Setia Budi Wanita (SBW) Malang menyebut koperasi memiliki banyak manfaat. Dia menyatakan, keberadaannya mengatasi kemiskinan struktural, khususnya di wilayah perdesaan.

"Koperasi itu seperti sapu lidi. Jika satu, mudah patah. Tapi jika banyak, maka akan kuat dan mampu membersihkan jalan menuju kesejahteraan. Itulah prinsip gotong royong dalam koperasi yang harus terus kita tanamkan," ungkapnya.

Namun demikian, koperasi sehat harus didukung manajemen yang baik, sumber daya manusia (SDM) kompeten, dan ekosistem bisnis berorientasi keberlanjutan. Karena itu, Untari menyarankan agar KMP memenuhi beberapa syarat tersebut.

Tantangan yang dihadapi koperasi di era disrupsi tidak lah mudah. Karena itu, semua pendukungnya mulai dari sistem keuangan, pemasaran, hingga tata kelola organisasi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Koperasi harus dikelola profesional, pengurus dan anggotanya memiliki niat yang kuar, jujur, konsisten, dan keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan secara berkala, baik usaha ataupun dalam keorganisasiannya,” tegasnya.

Load More