Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 24 September 2025 | 09:17 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggencarkan gelaran pasar murah di berbagai daerah, kali ini pasar murah yang ke-99 sepanjang tahun 2025 digelar di Balai Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Senin (22/9). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga daya beli masyarakat melalui penyelenggaraan pasar murah secara berkelanjutan di berbagai daerah. Pada Senin (22/9/2025), kegiatan pasar murah kembali digelar dan kali ini berlokasi di Balai Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Acara tersebut menjadi penyelenggaraan pasar murah yang ke-99 sepanjang tahun 2025, menandakan konsistensi Pemprov Jatim dalam menghadirkan akses pangan terjangkau bagi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Khofifah menegaskan bahwa pasar murah bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata yang diambil pemerintah provinsi untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok di tengah fluktuasi pasar. Lebih dari itu, keberadaan pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya kelompok dengan daya beli terbatas, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa merasa terlalu terbebani. Dengan cara ini, Pemprov Jatim ingin memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar memberikan manfaat langsung dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kita muter tiap hari, kemarin kita di Pacet Mojokerto, hari ini kita ke Jombang, dan terus kita ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako ini bisa terjangkau harganya bagi masyarakat," ujarnya.

"Pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar Pemprov Jatim untuk menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus melindungi daya beli masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga, terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah, tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau," imbuhnya.

Pada pasar murah kali ini, berbagai komoditas ditawarkan dengan harga lebih rendah dibanding harga pasar maupun HET/HAP. Yakni beras premium dilepas Rp14.000/kg atau Rp70.000/sak, lebih murah dari harga pasar Rp15.000/kg maupun HET Rp14.900/kg, dengan stok 500 kg (100 sak). Sementara itu, beras SPHP tersedia hingga 10 ton dengan harga Rp11.000/kg atau Rp55.000/sak, jauh di bawah harga pasar Rp13.666/kg maupun HET Rp13.500/kg.

Untuk komoditas lainnya, gula pasir dijual Rp 14.000/kg (stok 150 kg), lebih rendah dibanding harga pasar Rp 15.000/kg dan HAP Rp 17.500/kg. Minyakita dipasarkan Rp 13.000/liter (stok 200 liter), lebih murah dari harga pasar Rp 16.000/liter maupun HET Rp 15.700/liter.

Adapun telur ayam ras dijual Rp22.000/pack, jauh lebih rendah dari harga pasar Rp27.000/kg maupun HAP Rp30.000/kg, dengan stok 100 kg. Kemudian, daging ayam ras tersedia Rp33.000/pack, lebih terjangkau dibanding harga pasar Rp37.333/kg maupun HAP Rp40.000/kg, dengan stok 50 kg.

Untuk kebutuhan bumbu dapur, bawang merah dijual Rp 7.000/250 gram atau Rp28.000/kg (stok 10 kg), lebih murah dari harga pasar Rp29.333/kg maupun HAP Rp41.500/kg. Sedangkan bawang putih dilepas Rp6.000/250 gram atau Rp24.000/kg (stok 10 kg), di bawah harga pasar Rp28.000/kg maupun HAP Rp38.000/kg.

Selain itu, tepung terigu juga tersedia dengan harga Rp10.000/kg (stok 48 kg), lebih rendah dibanding harga pasar Rp10.666/kg. Dengan ragam pilihan ini, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang jauh lebih ringan dibanding harga pasar.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur

Hadirnya pasar murah di berbagai daerah ini, kata Khofifah, menjadi bukti konkret pemerintah hadir di masyarakat, sekaligus memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau meski kondisi ekonomi sedang fluktuatif. Ia menambahkan bahwa upaya ini dilakukan secara bergiliran dari satu daerah ke daerah lain agar manfaat pasar murah dapat dirasakan secara merata.

“Kami terus bergerak dari satu daerah ke daerah lain agar manfaat pasar murah bisa dirasakan merata. Semoga ini menjadi solusi untuk menekan gejolak harga sekaligus meringankan pengeluaran rumah tangga,” terangnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggencarkan gelaran pasar murah di berbagai daerah, kali ini pasar murah yang ke-99 sepanjang tahun 2025 digelar di Balai Desa Balong Besuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Senin (22/9). (Dok: Pemprov Jatim)

Selain membantu masyarakat, pelaksanaan pasar murah juga diharapkan menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi daerah. Dengan menjaga ketersediaan barang sekaligus keterjangkauan harga, stabilitas ekonomi Jawa Timur bisa terus dipertahankan, bahkan ikut menopang pengendalian inflasi nasional.

“Ketahanan pangan dan stabilitas harga adalah kunci. Maka, pasar murah ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan komitmen berkelanjutan Pemprov Jatim untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga,” katanya.

Tidak hanya menghadirkan harga terjangkau, setiap pasar murah juga memberdayakan produk UMKM lokal. Langkah ini mendukung ekonomi daerah sekaligus memperkenalkan kreativitas para pelaku UMKM kepada masyarakat.

“Di setiap lokasi, kami memberseiringkan kegiatan pasar murah dengan produk UMKM setempat. Misalnya, tadi saya memesan mainan tradisional ‘otok-otok’ dari bambu sebanyak 200 biji, yang akan ditampilkan saat pembukaan Musda Dekopinwil Jawa Timur,” tandasnya.

Load More