- Hujan menyebabkan tanah di daerah sekitar labil dan berdampak terhadap bangunan
- BPBD Kabupaten Madiun telah mendirikan tenda darurat untuk tempat mengungsi
- Kemungkinan relokasi warga ke lokasi yang lebih aman
SuaraJatim.id - Sejumlah rumah warga di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami retak akibat tanah bergerak, menyusul curah hujan tinggi selama sepekan terakhir.
"Hujan menyebabkan tanah di daerah sekitar labil dan berdampak terhadap bangunan yang ada di atasnya," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Ageng Kurnia Wijayanto di Madiun, Senin (3/11)
Menurutnya, ada sekitar delapan rumah warga setempat yang mengalami kerusakan akibat retakan tanah dengan lebar mencapai 10-15 centimeter.
Retakan tanah tersebut diperkirakan sepanjang sekitar 500 meter dan membentang di Dusun Morosowo, Desa Mendak, dengan membentuk pola menyerupai huruf U.
Kondisi tersebut berdasarkan pantauan tim reaksi cepat tanggap bencana dan BPBD setempat semakin lebar retakannya.
Guna mengantisipasi bencana susulan, BPBD Kabupaten Madiun telah mendirikan tenda darurat untuk tempat mengungsi warga terdampak.
Tenda darurat tersebut didirikan di tempat aman yang relatif dekat dengan rumah warga terdampak sehingga tidak menyulitkan warga bersangkutan untuk melihat atau mengecek rumahnya.
"Sejauh ini kami fokus pada penanganan warga terdampak. Sudah ada sekitar sembilan hingga 10 warga yang mengungsi di tempat aman. Kami juga terus melakukan pendataan untuk evakuasi," kata dia.
Selain tenda darurat, BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian. Bantuan tersebut mencakup makanan cepat saji, selimut, dan lainnya yang dibutuhkan saat darurat.
Baca Juga: Banjir Semarang Bikin Rute Kereta Api Daop 7 Berubah, KAI Tawarkan Refund Tiket 100 Persen!
BPBD masih melakukan kajian terkait kemungkinan relokasi warga ke lokasi yang lebih aman. Pihaknya juga telah melapor kejadian tanah retak tersebut ke BPBD Provinsi Jawa Timur.
"Melihat kondisi tanah dan curah hujan yang masih tinggi, kami berharap ada relokasi agar warga tidak lagi tinggal di zona rawan longsor," katanya.
BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi pergerakan tanah susulan, terutama saat hujan deras melanda kawasan perbukitan di wilayah Kecamatan Dagangan yang ada di lereng Gunung Wilis tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Nostalgia Bareng Bryan Adams di Jakarta, Beli Tiket Lebih Mudah lewat BRImo!
-
Wisata Bisa Jadi Mesin Uang Baru untuk Daerah, DPRD Jatim Beri Tips Jitunya
-
Antisipasi PHK, DPRD Jatim Usulkan Pelatihan Kerja Digital untuk Gen Z dan Milenial
-
Uang Gratis untuk Belanja, DANA Kaget Edisi Darurat Hadir: Klaim Sebelum Terlambat
-
5 Fakta Kelam Tragedi Simpang Club Surabaya Menjelang Hari Pahlawan 10 November