Gubernur Khofifah juga menegaskan intervensi harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, baik sebelum kelahiran maupun setelah anak lahir. Termasuk pemantauan berbasis data individual.
“Pendekatan by name by address harus terus diperkuat. Pengukuran rutin di Posyandu, pendampingan ibu hamil, dan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri juga wajib diperkuat dan berjalan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menyebut intervensi stunting membutuhkan sinergi lintas sektor. Termasuk di lingkungan sekolah, keterlibatan Dinas Pendidikan menjadi kunci dalam memastikan pemenuhan gizi dan kesehatan peserta didik.
“Untuk itu kami optimis dengan adanya program MBG turut menjadi upaya strategis penanganan stunting dari lingkungan sekolah. Dengan demikian, program penurunan stunting bisa berjalan, komprehensif, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” harapnya.
Dalam arahannya, Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan pencegahan dan percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024 mencatat, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 19,8%. Pemerintah berkomitmen menurunkan prevalensi stunting menjadi 14,2% pada tahun 2029 dan mencapai 5% pada tahun 2045.
Target tersebut telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Rakornas PPS menjadi ajang strategis untuk menyatukan langkah seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dari tingkat provinsi sampai desa, NGO, swasta, perguruan tinggi, hingga masyarakat untuk memperkuat gerakan
#CegahStuntingItuPenting.
Wakil Presiden RI Gibran menegaskan bahwa meskipun prevalensi stunting turun secara signifikan, program yang telah dilaksanakan harus tetap dilaksanakan dengan baik.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Jumpa Menteri Pendidikan Singapura dalam Rising Fellowship: Kerja Sama Pendidikan
“Saat ini pemerintah juga memperkuat komitmen dengan meluncurkan berbagai program unggulan terkait penurunan stunting, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG),” ujarnya.
Melalui MBG dimana ibu menyusui, ibu hamil, dan anak balita juga menjadi sasaran program, diharapkan dapat memperbaiki asupan gizi. Sedangkan dengan CKG, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya.
Pada kesempatan ini, Wapres menjelaskan bahwa percepatan penurunan stunting harus dilakukan melalui pencegahan stunting baru.
Wapres berpesan kepada semua Kepala Daerah harus mengutamakan basis data sebelum pengambilan kebijakan dalam penurunan stunting.
"Terpenting jika akan mengambil kebijakan harus berbasis data. Penurunan stunting harus dikawal dan ini adalah kerja bersama dan harus dilakukan kroyokan bersama," pungkasnya.***
Berita Terkait
-
APBD Jatim 2026 Disetujui, Gubernur Khofifah Pastikan Jalankan Sejumlah Program Prioritas
-
Gubernur Khofifah Jumpa Menteri Pendidikan Singapura dalam Rising Fellowship: Kerja Sama Pendidikan
-
Gubernur Khofifah Bertemu PM Singapura HE. Lawrence Wong, Sampaikan Program Karbon dan Investasi
-
Ekonomi Jatim Triwulan III 2025 Tumbuh 1,70%, Gubernur Khofifah: Tertinggi se-Jawa, Bukti Soliditas
-
Pengangguran Terbuka Jatim Turun 3,88 Persen, Gubernur Khofifah: Bukti Ekonomi Tangguh dan Inklusif
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
Raih Penghargaan BKKBN, Gubernur Khofifah: Komitmen dan Konsistensi Turunkan Stunting di Jawa Timur
-
CEK FAKTA: Uang Redenominasi Terbaru BI Beredar, Asli atau Palsu?
-
CEK FAKTA: BSU Rp 900 Ribu Cair 7 November 2025, Benarkah?
-
Ruang Kelas SD Negeri Ambruk di Situbondo, Buntut Material Lapuk dan Tua!
-
DPRD Jatim Bahas Perubahan Perangkat Daerah, Urusan Ekonomi Kreatif Masuk Disbudpar