Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 14:54 WIB
Siswa SDN Supiturang 2 menumpang belajar di sekolah lain. [Dok. Beritajatim.com]
Baca 10 detik
  •  Siswa belajar darurat setelah sekolah hancur diterjang banjir lahar Semeru.

  • Seragam hilang, siswa belajar tanpa kewajiban pakaian khusus.

  • Pemerintah siapkan pemulihan pendidikan terdampak Gunung Semeru.

SuaraJatim.id - Siswa SDN Supiturang 2 di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya bisa kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah gedung sekolah mereka hancur akibat ditejang banjir lahar Semeru.

Mulai Senin (24/11/2025), seluruh siswa dipindahkan sementara ke SDN Supiturang 1 yang masih aman dari jangkauan bencana.

Kondisi darurat ini menjadi langkah cepat pemerintah daerah untuk memastikan pendidikan tidak terhenti meski wilayah tersebut terdampak erupsi dan banjir lahar Semeru.

Musibah banjir lahar Semeru yang terjadi bersamaan dengan erupsi awan panas pada Rabu (19/11/2025) menghancurkan seluruh ruang kelas SDN Supiturang 2. Bangunan itu kini hanya menyisakan pondasi yang tertimbun batu dan pasir vulkanik.

Dampak kerusakan ini membuat 96 siswa harus dipindahkan dan menumpang belajar di posko darurat yang disiapkan di SDN Supiturang 1.

Perpindahan ini dilakukan untuk memastikan proses pembelajaran tetap berjalan meski lingkungan mereka porak poranda oleh banjir lahar Semeru.

Pada hari pertama sekolah darurat, berbagai keterbatasan dialami para siswa. Tidak semua murid datang mengenakan seragam lengkap karena pakaian mereka hilang tersapu material dari Gunung Semeru.

Seorang murid kelas 5, Abdul Aziz Afnan, mengaku seragamnya hilang bersamaan dengan rumah keluarganya yang rusak di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang. “Hilang ada di dalam rumah, abis dibawa banjir,” ungkap Aziz.

Guru SDN Supiturang 2, Haryono, menjelaskan bahwa seluruh siswa saat ini digabung ke kelas yang tersedia di SDN Supiturang 1 sesuai jenjang masing-masing.

Ia memastikan tidak ada kewajiban memakai seragam selama masa darurat berlangsung.

“Ini karena ruang kelas di SDN Supiturang 1 masih cukup jadi sementara anak-anak akan bergabung belajar di sini. Untuk seragam tidak diwajibkan karena memang mereka sudah mencoba mencari di rumahnya tapi tetap tidak ditemukan,” kata Haryono.

Pembelajaran darurat ini akan berlangsung hingga pemerintah daerah menentukan langkah pemulihan fasilitas pendidikan terdampak erupsi Semeru.

Upaya pemulihan diharapkan dapat segera terealisasi agar proses belajar mengajar siswa SDN Supiturang 2 dapat kembali normal setelah dihantam banjir lahar Semeru.

Load More